
Mojokerto - Seorang dokter asal Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto yang bertugas di puskesmas dinyatakan positif Covid-19 dan menjadi pasien urutan ke-6.
Sebenarnya, dari dari hasil pemeriksaan awal dokter perempuan tersebut tidak memiliki gejala apapun seperti halnya pasien yang positif Covid-19 lainya. Ia memilih karantina mandiri di rumahnya.
Namun, dia memiliki riwayat sempat mengikuti pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo. Kemudian pada 18 Maret lalu pulang dan mengalami gejala demam, batuk, pilek dan suhu badan panas. Pasien tersebut sempat periksa ke IGD RSUD Prof dr. Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto pada 28 Maret dan langsung menjalani rawat inap.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto, Ardi Septianto membenarkan jika pasien positif Covid-19 bertambah satu orang.
"Pasien tersebut inisial E dan saat menjalani rapid test hasilnya reaktif. Selanjutnya, pada 29 Maret lalu, menjalani test sweb keluar hasil pada 2 April lalu hasilnya negatif," ungkap Ardi.
Masih kata Ardi, pada 16 April lalu pasien kembali menjalani test sweb, namun hasilnya positif Covid-19. "Meskipun pasien merupakan klaster pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) di Sukolilo, Surabaya pada Maret lalu, namun penularanya bukan berarti dari pelatihan haji. Karena sudah lebih dari dua kali masa inkubasi terhitung sekali inskubasi selama 14 hari," jelas Ardi.
Sekedar diketahui jika dokter puskesmas inisial E tersebut merupakan pasien urutan ke-6 setelah yang pertama yakni, seorang Ibu Rumah Tangga warga Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto yang tinggal di Sidoarjo dan menjalani isolasi di RSUD Sidoarjo.
Pasien positif Covid-19 kedua yakni, seorang tenaga medis di RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari R asal Kecamatan Mojosari yang merupakan petugas kesehatan haji Indonesia (PKHI) Kabupaten Mojokerto yang mengikuti pelatihan petugas haji yang digelar di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).
Pasien positif ketiga dan Ke-empat yakni, pasangan suami-isteri warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Kedua pasien pasutri tersebut saat ini menjalani isolasi di RSUD Prof. dr. Soekandar, Kecamatan Mojosari.
Pasien kelima positif Covid-19 namun OTG (Orang Tanpa Gejala) yakni, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Sudjatmiko yang saat ini menjalani karantina di rumahnya. (Joe)