09 April 2025

Get In Touch

Cerita Kru Armada Bus yang Tetap Kerja Walau Tak Digaji

Cerita Kru Armada Bus yang Tetap Kerja Walau Tak Digaji

Madiun - Tak dapat dipungkiri dampak penyebaran virus corona membuat perekonomian dunia babak belur semenjak kedatangan covid-19. Terlebih di sektor transporasi darat khususnya angkutan penumpang mengalami tekanan yang cukup berat.

Gunawan, salah satu kru yang bertugas sebagai kondektur di salah satu armada bus Antar Kota Antar Provinisi (AKAP) Surabaya -Jogja ini bercerita pengalaman kerjanya selama masa pandemi.

Ia mengatakan, demi menyambung hidup untuk kebutuhan pangan sehari-hari, ia rela tetap bekerja meskipun tanpa dibayar oleh perusahan.

"Sebagian kru termasuk saya kerja itu ya karena ada pinjaman mas tapi pinjaman hanya cukup untuk dimakan sendiri buat pulang ya gak cukup," ungkapnya.

Pria yang sudah menjadi kondektur bus selama 5 tahun ini menjelaskan jika besaran pinjaman tersebut hanya Rp 40 ribu untuk kondektur, Rp70 ribu sopir dan Rp 20 ribu untuk kernet.

Secara gamblang ia juga mengakui selama masa pandemi ini perusahaan tidak mendapatkan penghasilan walapun tetap berjalan. Bahkan menurutnya, sejak tanggal 20 April 2020 penghasilannya selalu minus dan sudah tak sanggup membeli solar untuk kebutuhan operasional.

"Pendapat kotor itu dipotong buat solar 60 % seumpama kita nge lyn Surabaya-Jogka PP dapat 2 juta itu dipotong solar 60 persen standar buat beli solar pp itu 900 dan sisanya itu buat kami para kru dibagi tiga, sopir, kernet dan kondektur. Lah kalau sekarang dapat 900 aja gak nutut," keluh Gunawan

"Kadang kita gak dapat gaji, cuma pinjaman aja. Karena perusahaan sendiri beli solar aja gak cukup," Timpal Sutrisno kernet yang juga bekerja di bus AKAP yang sama.

Sutrisno juga berbincang, usulan pemerintah untuk menghentikan operasional armada bus ia rasa tepat untuk sementara waktu. Karena baginya jika operasional ini tetap diteruskan, para kru akan dibebani biaya hutang ke perusahaan.

"Pinjaman itu ya uang kita sendiri. Kalau kita ngambil gaji tapi target pendapatan kita gak cukup tapi kita ngambil pinjaman tiap hari justru kitanya yang malah punya hutang ke perusahaan. Ya maunya memang perusahan berhenti gak mau jalan. Gada untungnya mas dapat pinjaman kalau dapat uang ya buat bayar pinjaman," tutup Sutrisno. (Sur)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.