
SEMARANG (Lenteratoday) - Cuaca ekstrem yang terjadi di Jawa Tengah menyebabkan munculnya penyakit-penyakit periodik, seperti influenza dan Demam Berdarah (DBD). Oleh karenanya, orang tua diharapkan dapat lebih memperhatikan dan mengawasi anak.
Di samping itu, cuaca ekstrem juga menyebabkan terjadinya bencana alam yang turut mempercepat penyebaran virus penyakit. Cuaca yang tak menentu mempengaruhi imunitas tubuh yang cepat menurun.
"Bencana alam erat kaitannya dengan penyebaran penyakit. Batuk dan pilek karena pergantian cuacanya cepat. Imunitas jadi nggak oke," kata Setya Dipayana, Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Semarang saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (12/11/2022).
Lebih lanjut, ia mengingatkan orang tua untuk waspada apabila ditemukan gejala DBD pada anak. Hal tersebut lantaran kasus DBD di Kota Semarang meningkat drastis akhir-akhir ini.
"Demam berdarah juga mulai naik sekarang. Apabila demam 3 hari jangan ditawar lagi. Datang ke spesialis anak buat ditegakkan," katanya.
Orang tua dapat mengarahkan pola makan anak dan juga lebih mengontrol mobilisasi anak. Terlebih, saat ini kasus Covid-19 juga sedang mengalami kenaikan.
Tak kalah penting, penerapan protokol kesehatan juga harus terus didorong. Meskipun sebagian besar masyarakat sudah menerima vaksin, namun antisipasi masih terus diperlukan.
"Nggak ada tawar menawar lagi. Prokes tetap ketat, makanan bergizi, buah sayur harus ada. Sama kurangi pikniknya," lanjut Setya.
Disamping itu, IDAI Kota Semarang mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam menekan angka penyebaran penyakit di musim penghujan ini. Selain itu, juga mempercepat penanganan penyakit.
"Seperti contohnya kemarin, dari Puskesmas ada yang kesulitan untuk mendapatkan tempat rawat rujukan bagi pasien dengan kondisi infeksi DBD berat," ujarnya. (*)
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi