22 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Usulkan Relokasi Huntap pada Korban Banjir di Banyuwangi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung korban banjir bandang di Banyuwangi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung korban banjir bandang di Banyuwangi.

BANYUWANGI (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berupaya mengusupkan opsi relokasi untuk 32 rumah warga yang hanyut akibat banjir bandang di di wilayah Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Untuk lahan relokasi akan dikoordinasikan dengan PTPN XII.

Relokasi merupakan solusi jangka panjang yang disiapkan untuk warga terdampak banjir. Sebab, sejak bencana banjir, warga Kalibaru wetan lebih memilih tinggal di rumah tetangga dan saudara ketimbang di posko tanggap darurat.

"Opsinya relokasi huntap untuk warga terdampak Kalibaru Wetan karena ada 32 rumah hanyut kena arus air termasuk ada material juga," tutur Gubernur Khofifah saat meninjau dan memberikan bantuan secara langsung pada korban banjir di Banyuwangi, Rabu (9/11/2022).

Rencana relokasi di lahan PTPN XII ketika Gubernur Khofifah berkomunikasi dengan Bupati Banyuwangi. Dikatakan, Pemkab Banyuwangi meminta fasilitasi ke PTPN 12. Kemudian, Khofifah berkomunikasi dengan Dirut PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Dirut SGN mengarahkan untuk ke berkoordinasi dengan Dirut PTPN 12. Hasilnya, tim PTPN sudah diterjunkan dan sekarang hadir disini.

"Rencana relokasi warga kemungkinan ada di sini. Saya senang melihat lokasinya karena bersambung dengan kampung warga sehingga tidak tercerabut dari akar sosial budaya masyarakat yang sudah hidup bergenerasi di sini," ungkap Khofifah.

Sejauh ini, kata Gubernur Khofifah, proses persiapan lahan relokasi huntap bagi warga masih dalam pembahasan. Kita akan segera menyelesaikan proses administrasi dengan PTPN 12. Sekarang kita akan kordinasi teknis administratif kepada PTPN 12," tegasnya.

Sedangkan untuk anggaran Khofifah mengaku, Pemprov Jatim siap membantu anggaran melalui Bantuan Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 50 juta sama seperti yang kami lakukan untuk kabupaten lain yang sedang mengajukan BTT untuk Huntap.

"Intinya, opsi relokasi memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat untuk memiliki hunian tetap (huntap). Sebab, masyarakat juga harus mengetahui bahwa mereka mendapat ganti rumah. Kalau mereka tau lokasinya di sini maka mereka akan bahagia," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah didampingi Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah menyerahkan langsung bantuan kepada warga terdampak banjir di posko tanggap darurat (posko bantuan dan dapur umum), di Kantor Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Rabu (9/11/2022).

Posko tanggap darurat ini telah didirikan Pemkab Banyuwangi untuk memenuhi seluruh kebutuhan logistik warga terdampak akibat banjir sejak, Kamis (3/11/2022) lalu.

Distribusi bantuan Gubernur Khofifah tersebut berupa paket sembako meliputi beras 500 kg, mie instan 5 karton, minyak goreng 5 karton, paket sandang 30 paket, terpal 20 lembar, selimut 2 Koli, kompor gas 5 unit, pembalut 3 karton, popok bayi 4 karton, handuk 1 karton, shampo 3 karton, pasta gigi 3 karton, sikat gigi 3 karton, sabun mandi batang 1 karton, detergen 3 karton, sabun cuci piring 2 karton, tandon 1.200 Liter dua unit, jerigen 36 pcs, 10 unit mck portabel, peralatan masak, pakaian dan perlengkapan sekolah.

"Dapur umum ini dibuat untuk memenuhi makanan siap saji mulai tanggal 4 hingga 10 November 2022 dengan kapasitas produksi 4.500 bungkus per hari," kata Gubernur Khofifah.

Setelah memberikan bantuan di posko tanggap darurat, Gubernur Khofifah juga meninjau rumah warga yang rusak serta yang hanyut akibat banjir bandang di Desa Kalibaru Wetan. Untuk desa Kalibaru Wetan, tercatat sebanyak 160 KK terkena dampak banjir. Ada puluhan rumah di desa setempat mengalami rusak parah akibat diterjang banjir. Sebanyak 32 rumah hanyut, 26 rusak sedang, 16 rusak ringan.

"Selain itu, barang berharga milik warga ikut hanyut diantaranya, 4 sepeda motor, 3 mobil, 3 ekor sapi, 44 ekor kambing. Lalu, ada jembatan penghubung juga putus, yakni Jembatan ambrol JL Joyosukarto RT 3 RW 13 Krajan dan Jembatan Penghubung antar RW Ambrol Tegalpakis RT 2 RW 4," jelasnya.

Seperti diketahui, banjir di Kecamatan Kalibaru terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat selama 4,5 jam pada Kamis (3/11/2022). Hujan mulai mengguyur wilayah tersebut pada pukul 16.30 dan terus berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Kalibaru, membuat air Sungai Yas meluap. Luapan Sungai Yas mengakibatkan 5 desa di wilayah Kecamatan Kalibaru mengalami banjir. Beberapa rumah hanyut, jembatan terputus dan beberapa material lain milik warga ikut hanyut.

Berdasarkan data BPBD Pemkab Banyuwangi, ada 5 desa yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, pada Kamis (3/11/2022) malam. Lima desa tersebut diantaranya Desa Banyuanyar, Kalibaru Manis, Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon dan Desa Kajarharjo. "Dari 5 desa, ada 1 desa yang mengalami kerusakan paling parah, yakni desa Kalibaru wetan," ujarnya. (adv)

Reporter : PJ Moko/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.