
MALANG (Lenteratoday) – Dengan diselenggarakannya forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang memfokuskan pada 3 titik yakni Jl. Sultan Agung, Jl. Bandung, dan Simpang Empat Kaliurang, Pemerintah Kota Malang mengajak semua stakeholder untuk bersama mewujudkan keselamatan dalam berlalu lintas.
“Terkait dengan rekayasa lalin di Jl. Sultan Agung, kemudian di perempatan Kaliurang, permasalahan kemacetan di Jl. Bandung. Tentu kami mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Hal ini juga dalam rangka mewujudkan keselamatan berlalu lintas,” ujar Sofyan Edi Jarwoko, selaku Wakil Wali Kota Malang dalam sambutannya sekaligus membuka agenda Forum LLAJ, Kamis (3/11/2022).
Dikatakannya, dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas, maka harus mencakup 3 elemen penting, yakni kondisi sarana prasarana jalan, kemudian penertiban dan pemberian izin kepada pengusaha angkutan, serta pelaksanaan lalu lintas yang berprinsip zero accident.
“Maka perlu sebuah forum untuk mengajak seluruh stakeholder terkait, agar berkolaborasi menyamakan kepentingan untuk menyelesaikan permasalahan lalu lintas yang ada. Semoga dengan kita membahas bersama semakin memantapkan jalinan koordinasi dan komunikasi terkait masalah ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” paparnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Golkar tersebut mengatakan bahwa dengan perkembangan Kota Malang yang sangat cepat, maka akan sangat wajar apabila berimbas pada kepadatan lalu lintas. Oleh karena itu, kondisi jalan raya juga harus menjadi fokus dalam pembahasan forum LLAJ tersebut.
“Kondisi jalan raya yang kurang teratur juga menjadi bagian yang masih harus ditata. Fungsi jalan harus benar-benar dikembalikan seperti umumnya, tidak dibuat parkir. Termasuk dampak sosial dari penataan ke depan harus menjadi pertimbangan yang mendalam dari forum ini,” serunya.
Di akhir, Edi berharap agar melalui forum LLAJ tersebut untuk mampu menjadi media dalam menyelaraskan aktivitas angkutan jalan. Sehingga, sambungnya, semua dapat bermuara pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pengguna jalan.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra membenarkan pernyataan Wakil Wali Kota Malang terkait dengan 3 titik yang akan menjadi fokus dalam forum LLAJ hari ini. Namun, ia mengaku bahwa dalam 2 minggu ke depan juga akan kembali mengadakan forum dengan mengambil 2 titik fokus, yakni kemacetan di pasar Gadang dan Kedungkandang.
“Untuk saat ini, kita fokus pada 3 titik dulu. Tapi maksimal 2 minggu lagi kita akan berdiskusi tentang kemacetan yang diakibatkan sibuknya aktivitas di Pasar Gadang dan di Kedungkandang. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi agar masyarakat dapat memanfaatkan dan merasakan kenyamanan dalam berlalu lintas dan menggunakan angkutan jalan,” jelas Kadishub Kota Malang tersebut.
Sementara, ketika disinggung mengenai sudah ada atau tidaknya penerapan penertiban lalu lintas, Widjaja mengaku telah melakukan penerapan berupa pemasangan rambu-rambu di Jl. Sultan Agung atau sekitar area SMAN 4 Kota Malang.
“Jl. Sultan sudah ada, di depan SMA 4 itu kan sudah kita pasang rambu-rambu lalu lintas untuk tidak parkir. Sebenarnya kan orang sudah tahu kalau di tikungan tidak boleh ada kendaraan berhenti apalagi terparkir. Tanpa rambu pun bisa kita tindak. Tapi kenapa harus kita pasang rambu? Karena kita mengedepankan edukasi,” pungkasnya.
Letkol Kav. Heru Wibowo Sofa, selaku Komandan Kodim 0833 Kota Malang menyampaikan apresiasinya terhadap agenda Forum LLAJ tersebut. Pihaknya juga dengan tegas mengatakan untuk jangan ragu-ragu dalam menerapkan suatu aturan, terlebih jika aturan tersebut bermanfaat untuk kebaikan bersama.
“Saya lebih ingin menggugah tanggung jawab bersama, bagaimana kita dewasa dalam menggunakan fasilitas jalan raya dan berlalu lintas. Jangan ragu-ragu untuk menerapkan aturan, terlebih yang memang untuk kemaslahatan bersama,” serunya.
Diharapkannya, ke depan akan semakin sedikit pelanggaran lalu lintas yang dijumpai, serta semakin meningkat kesadaran masyarakat dalam beretika selama berkendara. Dandim 0833 tersebut juga berpesan agar semua masyarakat dapat merubah cara berpikir untuk tertib berlalu lintas secara nyaman, aman, dan selamat.
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati