21 April 2025

Get In Touch

KPU Jatim Ajak Kaum Disabilitas Tingkatkan Partisipasi dalam Pemilu 2024

KPU Jatim sosialisasi pemilu pada kaum disabilitas.
KPU Jatim sosialisasi pemilu pada kaum disabilitas.

BOONEGORO (Lenteratoday) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menilai bahwa partisipasi semua lapiran masyarakat dalam pemilu 2022 sangat penting, termasuk kalangan disabilitas. Untuk itu, KPU Jatim melakukan sosialisasi dan pendidikan Pemilih terhadap kaum disabilitas di Kabupaten Bojonegoro, Kamis (27/10/2022).

Gogot Cahyo Baskoro, Divisi Sosialisasi; Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas) KPU Jatim, mengatakan disabilitas memiliki hak yang sama sebagai pemilih.

“Hak akses yang aksesibel, memberikan suara yang rahasia, menjadi peserta dan penyelenggara Pemilu, serta mendapatkan informasi kepemiluan dan demokrasi,” jelas Gogot dalam arahannya.

Lebih lanjut, menurut Gogot, pemilih dari segmen disabilitas memiliki kepentingan dalam Pemilu diantaranya menyampaikan hak pilih, aksesibel, tidak sekedar menjadi objek, tanpa diskriminatif, dan sebagainya.

Berikutnya, partisipasi pemilih dari segmen disabilitas ini pada Pemilu Tahun 2019 di Jawa Timur masih rendah. Partisipasi pemilih untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) sebesar 39%, anggota DPR sebesar 36%, anggota DPD sebesar 36%, anggota DPRD Provinsi sebesar 37%. Untuk itu, KPU Jatim merasa perlu memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih segmen disabilitas ini.

“Apalagi disabilitas memiliki hak yang sama sebagai warga negara, disabilitas memiliki hak untuk paham tentang berbagai hal yang mempengaruhi kehidupan mereka dengan baik. Lalu disabilitas memiliki keterbatasan aktivitas yang secara tidak langsung berdampak pada kesadaran politik, dukungan keluarga terhadap keterlibatan disabilitas dalam pemilu masih relatif kurang, dan keterlibatan disabilitas dalam pemilu memotivasi pemilih lain,” papar Komisioner KPU Jatim ini.

Gogot berharap pula setelah dilakukan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada segmen disabilitas ini pertama, pemilih dari yang tidak tahu menjadi tahu. Kedua, ada perubahan sikap, dari antipati menjadi setuju dengan pemilu. Ketiga, ada perubahan perilaku, dari yang tidak mau menggunakan hak pilih menjadi mau menggunakan hak pilihnya.

Mengimbuhkan, narasumber dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Mochammad Alfianto menyampaikan bentuk partisipasi pemilih diantaranya dengan melakukan pendidikan pemilih. “Selanjutnya, melakukan sosialisasi tata cara tahapan, pemantauan, melaporkan dugaan pelanggaran, menjadi peserta kampanye, mendaftarkan diri sebagai pemilih, dan mengajak untuk mendaftarkan diri sebagai pemilih,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Alfianto mengungkapkan bentuk partisipasi lainnya yaitu dengan memberikan suara pada hari pemungutan suara, berperan dalam pemberitaan pemilu, berpartisipasi dalam lembaga survei dan penghitungan cepat.

Bertindak sebagai narasumber kedua, yakni Divisi Sosdiklih; Parmas dan SDM KPU Kabupaten Bojonegoro, Mustofirin. Ia memberikan materi terkait dengan Pemilu Tahun 2024 yang aksesibel bagi kaum difabel.

Usai pemaparan semua materi, acara dilanjutkan dengan tanya jawab interaktif bersama peserta. Perlu diketahui pelaksanaan kegiatan ini memperhatikan kebutuhan peserta disabilitas yang hadir, karena selain tempatnya yang aksesibel juga menyediakan interpreter.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai. Bertempat di Rumah Makan Griya Manyung, jalan Raya Bakalan Kapas Bojonegoro.

Hadir dari KPU Jatim selain Divisi Sosdiklih dan Parmas, Gogot Cahyo Baskoro, antara lain Kepala Bagian (Kabag) Teknis Penyelenggaraan Pemilu; Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Tekmas), Popong Anjarseno, Kepala Subbagian (Kasubag) Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Parmas), Prahastiwi, dan seluruh staf subbagian Parmas. Sementara dari KPU Kabupaten Bojonegoro hadir seluruh Komisioner KPU Kabupaten Bojonegoro. (*)

Reporter : Lutfi/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.