
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Melihat kondisi perekonomian saat ini, diperkirakan pada tahun 2023 akan terjadi resesi ekonomi secara global. Menanggapi hal ini, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Reja Framika, menyarankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya agar melakukan antisipasi untuk menghadapi resesi yang diperkirakan terjadi di tahun 2023 nanti.
"Salah satunya adalah dengan membuat skema usaha mutualisme, sehingga masyarakat akan terintegrasi satu dengan lainnya, serta memiliki hubungan yang saling membutuhkan dan ketertarikan," papar Reja, Kamis (27/10/2022).
Ia juga mengingatkan agar Pemkot melalui instansi terkait, memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat Kota Palangka Raya, agar bisa berhemat dan tidak membelanjakan uang untuk hal yang tidak diperlukan.
Jika ingin berinvestasi, Reja berpendapat logam mulia bisa menjadi salah satu pilihan. Karena secara fisik logam mulia tidak mudah rusak, mudah untuk dijual kembali dan nilainya akan terus naik.
Selain itu menurutnya juga penting untuk dilaksanakannya pelatihan keterampilan khusus bagi masyarakat, karena ini akan berdampak baik pada perekonomian. Dalam arti, jika nanti memang terjadi resesi, masyarakat masih bisa mendapatkan penghasilan dari keahlian maupun keterampilan yang dimiliki.
"Pelatihan yang dapat diberikan antara lain seperti editing video, desain grafis, memasak, tata rias, menjahit, berkebun, beternak, bengkel dan lain sebagainya," terangnya.
Selanjutnya, Reja mengatakan, Pemkot tentunya berperan penting dalam memberikan semangat kepada masyarakat, agar bisa mengembangkan pikiran kreatif dan inovatif. Selain itu mendorong masyarakat untuk bisa mengikuti perkembangan ekonomi digital yang saat ini sudah mulai digunakan secara luas.
Selebihnya ia mendorong masyarakat Kota Palangka Raya untuk terus berinovasi kreatif sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Agar jika benar terjadi resesi, maka daerah setempat tidak akan terlalu terdampak.
"Tidak ada salahnya untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang, jadi jika benar terjadi resesi, masyarakat tidak panik dan masih tetap memiliki penghasilan," pungkasnya.(ADV)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi