20 April 2025

Get In Touch

Kisah Sutrisno, Ojol yang Alih Profesi Jadi Relawan Kemanusiaan

Kisah Sutrisno, Ojol yang Alih Profesi Jadi Relawan Kemanusiaan

Madiun - Efek berkelanjutan dari pandemi virus covid-19 mengharuskan Sutrisno meninggalkan pekerjaan yang selama ini ia geluti, yakni menjadi ojek online (ojol). Sutrisno terpaksa meninggalkan itu, karena ia merasakan betul perubahan drastis pendapatan yang ia peroleh semenjak wabah itu mulai masuk ke Indonesia.

"Sejak wabah ini muncul, pendapatan paling-paling sehari cuma Rp30 ribu. Banyak resto yang tutup PKL juga tutup, biasanya orderan banyak itu justru dari PKL, tapi sekarang sudah pada tutup," katanya.

Usai tak lagi beraktifitas menjadi ojol ia pun mempunyai ide mendirikan posko bantuan bersama relawan untuk membuat alat face shield (pelindung wajah). Pria berusia 31 tahun ini mengaku mendapatkan ide membuat dari tetangganya yang bekerja di Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun.

"Ketuanya sebenarnya Mas Utomo (tetangga orang Dinkes), saya sebenarnya wakilnya dan yang menghendel teman-teman yang ada disini. Awalnya ya ngobrol ngopi biasa, terus kami sama-sama tertarik untuk mendirikan, ya inilah hasilnya," ucapnya sembari tersenyum.

Bersama 15 relawan, ia berusaha membuat face shield untuk diperbantukan kepada instansi kesehatan maupun non kesehatan yang benar-benar membutuhkan.

Dengan adanya aktifitas barunya itu perekonomian keluarga Sutrisno mulai berangsur-angsur membaik. Meskipun tak ada peningkatan secara signifikan, tetapi ia tetap bersyukur, alih-alih bisa memberi nafkah keluarga yang ada di rumah.

Pria yang juga lekat disapa Jojo itu mengaku nyaman dengan keseharian aktifitas yang ia kerjakan. Karena menurutnya, selain membantu perekonomian keluarganya sendiri, ia juga dapat membantu antar sesama manusia.

"Kalau dibilang nyaman ya nyaman, karena saya mensyukuri dengan nikmat yang ada yang jelas kita niatnya disini bukan karna mencari pendapatn lebih. Karena niat awal kita untuk bakti sosial bukan semata-mata mumpung ada kesempatan booming kita cari untung. Endak!" tegasnya.

Sutrisno berandai-andai, apabila kemungkinan wabah ini sudah berakhir ia bersama para relawan sangat antusias kembali lagi ke aktivitas dan pekerjaan yang dulu ia kerjakan. Dengan kata lain tidak ada sepercik niat sedikitpun untuk mengembangkan hal ini ke ranah bisnis.

"Tetapi, jika suatu saat saya dan teman-teman dibutuhkan untuk bakti sosial yang lain isnyallah saya dan teman-teman sudah siap," tandas Sutrisno.

Di akhir kalimat ia mempunyai pesan terhadap para pekerja yang terdampak akibat virus pandemi corona ini. "Mungkin untuk corona, semoga cepat berlalu. Kedua yg lain diluar sana jangan sampai dampak corona ini membuat kita terpuruk. Mari berkreasi karya apapun yang penting dapat bermanfaat bagi semua orang." (Sur)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.