30 April 2025

Get In Touch

Dampak Kenaikan Harga BBM, Mas Dhito Alokasikan BLT BBM bagi 300 Penyandang Disabilitas

Mas Dhito (kelima dari kiri) saat berfoto bersama perwakilan organisasi disabilitas di Kantor Pemkab Kediri, Kamis (8/9/2022).
Mas Dhito (kelima dari kiri) saat berfoto bersama perwakilan organisasi disabilitas di Kantor Pemkab Kediri, Kamis (8/9/2022).

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, terus berinovasi dalam mengambil kebijakan. Kali bupati yang akrab disapa Mas Dhito untuki pemerataan bantuan sosial bagi warga terdampak kenaikan harga BBM ini mengalokasikan bantuan langsung tunai (BLT) dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kepada penyandang disabilitas.

Penyandang disabilitas menjadi salah satu kelompok masyarakat yang mendapat perhatian Mas Dhito dalam penyaluran bantuan sosial itu. Terdapat 300 orang penyandang disabilitas yang diusulkan Dinas Sosial mendapatkan pencairan BLT BBM.

"Mengingat kenaikan BBM yang cukup signifikan dan pasti berdampak pada elemen masyarakat salah satunya teman-teman kita disabilitas, dan kita menyiapkan kurang lebih ada 300 penerima manfaat," kata Mas Dhito saat melakukan bertemu perwakilan organisasi disabilitas di Kantor Pemkab Kediri, Kamis (8/9/2022).

Mas Dhito mengungkapkan, untuk melakukan subsidi kenaikan BBM, Pemkab Kediri mengeluarkan anggaran dari APBD murni sebesar Rp17 miliar ditambah dana untuk cadangan Rp17 miliar. "Jadi kurang lebih ada Rp34 miliar dana yang kita siapkan (dari APBD) untuk melakukan subsidi ditambah lagi dana dari pemerintah pusat Rp73 miliar," ungkapnya.

Dengan besaran dana untuk subsidi itu, Mas Dhito mengaku mendapat aduan masyarakat terkait bansos yang dinilai masih ada kejadian tidak tepat sasaran. Mas Dhito pun tak menampik kemungkinan itu tetap ada dalam proses penyaluran.

Namun demikian, pihaknya menegaskan dalam penyaluran BLT BBM Mas Dhito menegaskan tidak boleh ada penyelewengan atau pun pemotongan dalam penyaluran. “Sebanyak 300 orang yang nantinya dialokasikan khusus dari teman teman disabilitas itu per bulan mendapat Rp150 ribu selama enam bulan ke depan, kalau itu ada potongan tolong laporkan kepada kami," tegasnya.

Masyarakat yang diprioritaskan berhak menerima bansos itu merupakan kelompok masyarakat kategori kemiskinan ekstrem dan masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Mas Dhito berharap masyarakat yang menerima BLT BBM benar-benar mereka yang membutuhkan dan merasakan manfaat adanya bansos itu.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Dyah Saktiana menyampaikan, menindaklanjuti instruksi Mas Dhito untuk meng-cover penyandang disabilitas sebagai penerima BLT BBM itu, pihaknya mengusulkan 300 orang sebagai penerima manfaat. "Kita mengajukan 300 orang, karena ada program-program lain juga, jadi agar tidak tumpang tindih dan merata," terangnya.

Selain kalangan disabilitas, lanjut Dyah Saktiana, masyarakat yang mendapat sasaran BLT BBM dan penanganan diampu Dinas Sosial yakni warga tidak mampu di luar penerima program PKH, bantuan sosial pangan dan bantuan lainnya seperti BLT DD maupun lain yang sudah diterima warga.

"Penerima BLT BBM yang kita usulkan di luar penerima bantuan itu, agar masyarakat yang mendapatkan ini tidak tumpang tindih, dan kita upayakan tepat sasaran," pungkasnya. (adv)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.