22 April 2025

Get In Touch

Sutiaji : MCC Lebih Dimanfaatkan untuk Public Space

Sutiaji, Walikota Malang.
Sutiaji, Walikota Malang.

MALANG (Lenteratoday) – Walikota Malang, Sutiaji menegaskan bahwa tata kelola bagian gedung Malang Creative Center (MCC) nantinya akan lebih dimanfaatkan untuk public space. Yaitu sebagai wadah 17 sub sektor UMKM ekonomi kreatif warga kota Malang serta sebagai upaya untuk menyediakan tempat bagi kepentingan masyarakat kota Malang.

“Jadi hari ini cek lapangan dari lantai 1 sampai lantai 8, mana bagian yang untuk public space dan bagian untuk dikomersilkan atau dikerjasamakan. Gedung ini sebenarnya dibangun adalah untuk memberikan wadah bagi teman-teman pelaku ekonomi kreatif di kota Malang. Tadi sudah dikaji mana yang bisa mensupport untuk operasional kerjasama dengan pihak lain,” jelas Sutiaji, ditemui ketika melakukan kunjungan meninjau progres MCC, Jumat (2/9/2022).

Selanjutnya, Sutiaji menyatakan pihaknya telah melakukan analisa untuk bagian gedung yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai public space dan bagian komersil.

“Saya menghimbau agar BKAD segera menunjuk juru tafsir untuk mengetahui nilai yang dihasilkan dari kerjasama. Sudah ada vendor yang meminta untuk bisa berpartisipasi ke MCC, misalnya ada vendor kopi, bioskop, dan kuliner. Nanti yang mengurusi itu semua lihak manajemen MCC,” ujarnya.

Lebih lanjut Walikota Malang tersebut menegaskan sekali lagi bahwa MCC lebih difokuskan untuk public space, sehingga bagian gedung yang nantinya dikejarsamakan tidak mencapai 30%  guna mendukung kepentingan masyarakat banyak.

“Ini nanti juga akan ada HALL MCC, nanti masyarakat bisa memanfaatkannya, misalnya ketika ingin menggelar suatu acara,” paparnya.

Disisi lain, dikarenakan MCC adalah gedung yang akan menjadi salah satu ikon kota Malang, Sutiaji menyebut nantinya bioskop sudah mulai beroperasi, maka akan ada ketentuan untuk menampilkan film pendek hasil karya sineas Malang, sebelum penayangan film bioskop.

Secara keseluruhan infrastruktur pembangunan gedung MCC terbilang sudah selesai, Sutiaji menyatakan selanjutnya adalah tahap perawatan yang paling tidak membutuhkan waktu setahun untuk kemudian dapat benar-benar dikatakan finish. Namun, ia juga menekankan bahwa soft launching akan dilaksanakan di akhir Oktober 2022 sembari memperbaiki kekurangan dan mengisi bagian-bagian lantai gedung.

“Saat ini hanya tinggal menunggu soft launching sembari mengisi kekosongan gedung. Anggaran sudah diatur dalam PAK sebesar 13milyar rupiah dan di APBD ada total 12milyar. Harapannya nanti Presiden RI dapat menghadiri ketika gedung telah terisi dan resmi dioperasikan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.