
Surabaya - Menjelang Ramadhan di tengah pandemi virus covid-19 pemerintah kota Surabaya diminta rutin melakukab operasi pasar. Hal ini untuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok bagi warganya.
Anggota Komisi B, Mahfudz mengatakan pemerintah kota Surabaya harus memastikan bahan pokok tidak langkah. Tak hanya itu, pemkot juga harus memantau kisaran harga bahan pokok yang dijual dipasar-pasar di Surabaya. Caranya dengan sidak ke pasar untuk memastikan hal itu tidak terjadi.
“Dengan cara operasi pasar sebagai upaya pengadaan barang yang mulai langka dan menekan harga pasar,” katanya, Kamis (16/4/2020).
Melihat harga gula yang mencapi 18 ribu per kilo. Mahfudz menegaskan bahwa pemerintah jangan sampai lengah. Serta terus menerus memastikan harga gula bisa ditekan.
Mahfudz juga mengatakan, bahwa sudah ada tiga pasar yang ditutup akibat virus covid-19 ini. Artinya pedagang yang biasa berjualan tidak lagi mendapat penghasilan harus mendapat prioritas bantuan dari pemerintah kota Surabaya.
“Iya betul, terutama para kuli yg ada di pasar,” ujarnya.
Terkait dengan penutupan pasar akibat virus covid-19, Mahfudz menjelaskan bahwa jika memang dipasar tersebut terindikasi dan sudah ada yang positif corona. Harusnya tidak ditutup secara total.
“Langkah pertama Tes semua pedagang, yang kedua Karangtina mandiri bagi yg positif, yang ketiga Di persilahkan jualan lagi bagi pedagang yg negatif, dgn cara menggunakan masker,” ujarnya.
Setelah itu, lanjut Mahfudz Pengunjung pasar juga harus menggunakan masker, dan terakhir Bagi yg tdk menggunakan masker tdk boleh masuk pasar (baik pedagan maupun pembeli). Ia menegaskan kalau ditutup warga kita akan mati karena kelaparan, bukan karena covid19. (ard/adv)