08 April 2025

Get In Touch

Kolaborasi dengan Pemkot, Kwarcab Kota Semarang Renovasi 3 RTLH di Genuk

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang, Ali, secara seremonial menyerahkan kunci rumah yang telah direnovasi kepada Krisyanto.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang, Ali, secara seremonial menyerahkan kunci rumah yang telah direnovasi kepada Krisyanto.

SEMARANG (Lenteratoday) - Mengusung konsep bergerak bersama, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka (Kwarcab) Kota Semarang bersama Pemerintah Kota Semarang merenovasi 3 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Genuk.

Ketiga rumah tersebut merupakan milik Krisyanto dan Nyami (Warga Gebangsari) serta Nur Taufiq (Warga Genuksari). Ketiga rumah tersebut telah selesai dibangun dengan waktu masing-masing 10-15 hari.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali, menyampaikan bahwa renovasi RTLH merupakan bagian dari upaya bergerak bersama membangun Kota Semarang.

"Ini merupakan representasi dari konsep bergerak bersama pembangunan Kota Semarang, salah satunya lewat rehabilitasi RTLH. Bahwa pembangunan akan lebih cepat kalau dikerjakan gotong royong," kata Ali, saat ditemui di Acara Penyerahan Renovasi Rumah di Kecamatan Genuk (23/8/2022).

Anggaran yang digelontorkan untuk renovasi rumah per unitnya yakni Rp 23,6 juta ditambah dengan dana gotong royong dari warga setempat.

Ali berharap, kolaborasi ini dapat terus berjalan sehingga bisa mencapai target Disperkim untuk merenovasi 13.000 unit RTLH di tahun ini.

Menanggapi hal ini, Ketua Kwarcab Kota Semarang, Adi Tri Hananto, mengaku siap untuk membantu Pemkot dalam merealisasikan pembangunan.

"Kami akan membantu untuk merealisasikan pembangunan kota Semarang. Kami harap ada partisipasi masyarakat dan dari pramuka untuk menjadikan rumah lebih bagus lagi," ujar Adi.

Sementara itu, Krisyanto (38), warga yang mendapatkan bantuan renovasi rumah menyatakan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Sebelumnya, rumah yang ia tinggali sering terkena banjir apabila memasuki musim penghujan.

"Dulunya memang parah, kalau hujan selalu kebanjiran. Anak dan istri harus pindah ke rumah saudara. Pastinya seneng dapat bantuan ini, alhamdulillah," katanya.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.