20 April 2025

Get In Touch

Walikota Ajak Siswa Lawan Jika Ada Pelanggar Batas Kesusilaan dengan Foto Rekam dan Laporkan

Walikota Abu Bakar secara daring ikut urun rembuk pada webinar“Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan” dengan tema Aman dan Gembira di Sekolah
Walikota Abu Bakar secara daring ikut urun rembuk pada webinar“Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan” dengan tema Aman dan Gembira di Sekolah

KEDIRI (Lenteratoday) -Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar berdiskusi secara kolosal tentang "Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan" bersama warga sekolah dari 190 lembaga sekolah, Jumat (19/8/22).

Acara diselenggarakan secara hybrid dengan sebagian peserta hadir secara langsung di Aula Dinas Pendidikan Kota Kediri dan secara daring melalui zoom meeting.

Webinar tersebut diikuti 135 SD, 34 SMP, 9 SMA, dan beberapa TK ini, mengambil judul Aman dan Gembira di Sekolah dengan narasumber Kalis Mardiasih dan Anastasia Satriyo.

Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan komitmennya utuk mencegah kekerasan anak dan perempuan terjadi di Kota Kediri. Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan seksual. Siapapun yang coba-coba melakukan hal ini akan ada sanksi yang sangat tegas.

Kepala sekolah juga harus memberikan keteladanan dan mendorong warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan termasuk satpam mencegah terjadinya pelecehan seksual.

Seluruh guru dan pegawai di sekolah harus membangun suasana belajar yang aman. Selain itu komite sekolah juga harus memiliki wawasan yang sama dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan seksual.

Abdullah Abu Bakar juga berpesan anak-anak di Kota Kediri untuk menikmati masa belajar dengan gembira dan memahami batas-batas yang tidak boleh disentuh orang lain.

"Kalian harus berani menolak, melawan jika ada yang berani melanggar batasan tersebut. Jika ada yang melanggar batasan tadi silakan foto atau rekam dan laporkan pada saya atau hubungi call center di 08113787119", pesannya.

"Hari ini kita bersama-sama belajar tentang pencegahan pelecehan seksual pada anak dan perempuan. Terima kasih kepada dua narasumber webinar kali ini. Rasanya ingin menjadi yang pertama dalam memasukkan kurikulum pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan secara serempak yang diinisiasi Pemkot dan PKK Kota Kediri,” ujar Bunda Fey, sapaan akrab Ferry Silviana Abu Bakar

Bunda Fey juga menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu menjadi momen yang sangat memukul bagi warga Kota Kediri dan juga Pemkot Kediri. Karena ada sebuah kasus kekerasan seksual yang menjadi isu nasional.

Ketua TP PKK Kota Kediri ini mengatakan, sampai saat ini Rumah Aman Kota Kediri masih menampung salah satu korban kekerasan seksual yang menjadi korban paman sendiri.

"Anak tersebut menangis di hadapan saya karena tidak mau dinikahkan dengan pelaku. Dia tidak mau menikah dengan orang yang sudah mencelakai hidupnya. Saya menyakinkan bahwa keputusan yang dia ambil sudah tepat," ungkapnya.

Hadir dalam webinar yang diselenggarakan Pemkot dan TP PKK Kota Kediri itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Seluruh kepala sekolah, pengawas, penilik, TK, SD, SMP, SMA, SMK se-Kota Kediri, para komite SD, SMP Negeri dan Swasta se-Kota Kediri, dan pelajar se-Kota Kediri (*)

Reporter: Gatot Sunarko|Edditor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.