
MALANG (Lenteratoday) – Setelah kasus hewan ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) releatif mereda, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang masih terus gencar melakukan pencegahan dan mitigasi pada hewan ternak. Langkah yang dilakukan adalah melakukan pengobatan hewan ternak yang sakit dan edukasi kepada para peternak dalam menjaga kesehatan hewannya.
“Kalau untuk hewan ternak yang sakit, kita obati, kita datangkan dokter dari Puskeswan ke lapangan untuk melakukan pengobatan,” ujar Sri Winarni, Plt. Kepala Dispangtan Kota Malang, disela acara perlombaan PBB ASN se-kota Malang, Sabtu (13/8/2022).
Untuk pencegahan, Sri Winarni menyebutkan edukasi kepada peternak berupa pendampingan mengenai kebersihan ternak maupun kandang dilakukan terus menerus.“Kita selalu melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Kita berikan pendampingan agar dijaga kebersihan kandangnya, ternaknya, dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala juga. Kita juga melakukan edukasi seperti pemberian imun pada hewan” terangnya.
DIkatakannya, umumnya para peternak yang sudah berpengalaman kadang sudah terbiasa untuk meramu sendiri racikan penambah imun untuk hewan ternaknya, misal dari herbal, dibuatkan jamu, dan sebagainya.
Terkait pemberian vaksin PMK pada hewan ternak, ditargetkan harus diselesaikan bulan Agustus 2022 ini. “Untuk pemberian V2 sudah selesai, tinggal V1 yang masih kurang 100 rencananya akan kita selesaikan bulan ini,”
Ditegaskannya, tidak ada penambahan jumlah V1 dan juga tidak penambahan kasus hewan ternak yang sakit. “Jadi ada total 444 kasus seperti yang telah didata waktu itu, sekarang tinggal 21 kasus. Semuanya itu dari jenis hewan ternak kerbau yang sedang dalam pengobatan harapannya semoga segera sembuh. Belum ada informasi lebih lanjut terkait vaksinansi hewan dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Maraknya kasus PMK yang menjangkit hewan ternak di Indonesia mengharuskan pemerintah daerah untuk lebih awas dan memantau arus lalu lintas hewan ternak. Begitu juga yang dilakukan oleh dispangtan kota Malang.
“Kita tetap memantau dengan memperketat pengamanan di tim gabungan polresta, kodim, dan dari pemkot Malang, jadi lalu lintas hewan tetap terjaga, kita juga terus memperhatikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” tuturnya.
Pihaknya mengimbau agar para peternak untuk harus bersinergi, bersama-sama membasmi dan melakukan pencegahan.“Harus ada kerjasama antara peternak, petugas Dispangtan, polres, dan juga kodim di wilayah masing-masing. Kita cegah bersama-sama, kalau ada informasi terkait hewan sakit harus cepat-cepat kita tangani dan semoga cepat sembuh,” terangnya.(*)
Repoter: santi wahyu | Editor: widyawati