21 April 2025

Get In Touch

DPRD Kota Surabaya Dorong Pemkot Permudah Siswa MBR Peroleh Pendidikan

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

SURABAYA (Lenteratoday) – DPRD Kota Surabaya mendorong Pemkot untuk memberikan kemudahan bagi semua pelajar di Kota Pahlawan untuk memperoleh pendidikan berkualitas. Tidak hanya dengan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan formal, namun juga dalam bentuk pemberian beasiswa. Terutama bagi siswa dari keluarg Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).  

Bila semua pelajar memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, maka Kota Surabaya ini dapat melahirkan generasi muda unggul dengan kemampuan hebat. Masa depan Kota Surabaya akan lebih baik karena masyarakat lebih maju dan lebih sejahtera.

“Jalan terbaik untuk itu adalah pendidikan,” ungkap Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, Kamis (4/8/2022).

Adi menjelaskan, bahwa anak-anak dari segala latar belakang keluarga memiliki hak mendapatkan pendidikan sesuai marwah konstitusi.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan beasiswa kepada pelajar dari keluarga dengan kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bagi siswa tingkat sekolah menengah atas maupun kejuruan. Adi berharap beasiswa ini dapat terserap secara maksimal.

Beasiswa MBR telah masuk dalam alokasi anggaran APBD Pemkot Surabaya 2022 menyusul peralihan kewenangan jenjang SMA/SMK dari Pemkot Surabaya ke Pemerintah Provinsi Jatim sesuai dengan  UU 23/2014 Pemerintahan Daerah.

Ploting anggaran beasiswa pelajar MBR sebesar Rp47,78 miliar untuk 13.415 pelajar SMA/SMK negeri dan swasta.

Setiap bulannya, pelajar mendapatkan uang senilai Rp200.000 untuk kebutuhan pendidikan mereka. Dengan syarat, para pendaftar melampirkan nilai raport.

Namun, sampai saat ini baru 5000 pendaftar yang terverifikasi golongan MBR. Dari jumlah tersebut, 1400 orang melewati proses seleksi lanjutan dan baru 600 pemohon yang lolos. Angka ini disebut masih jauh dari target.

“Setelah verivikasi yang termasuk golongan MBR hanya 1.400 pemohon, kemudian diseleksi lagi yang lolos sekitar 600 orang," rincinya.

Oleh karena itu, Adi berharap gelombang kedua pendaftaran beasiswa segera dibuka dengan ketentuan yang lebih mudah lagi. Antara lain hanya dengan membuktikan NIK dan MBR saja dan mereka bisa lolos secara otomatis.

"Pemkot harus membenahi lagi program ini supaya pelajar yang kurang mampu dapat menyerap secara maksimal program ini, sehingga beasiswa dari pemerintah ini dapat dirasakan manfaatnya oleh pelajar MBR," ucap Adi. (Adv)

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.