19 April 2025

Get In Touch

China Protes Besar Pernyataan Negara G7 dan Uni Eropa

China Protes Besar Pernyataan Negara G7 dan Uni Eropa

BEIJING (Lenteratoday) – Pernyataan para menteri luar negeri anggota kelompok tujuh negara (G7) dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan terkait Taiwan memantik reaksi dari China. Negeri tirai bambu ini memprotes keras pernyataan tersebut.

Terkait masalah ini, Wakil Menteri Luar Negeri China, Deng Li, diperintahkan untuk memanggil para duta besar negara-negara Eropa dan anggota Uni Eropa di Beijing untuk pertemuan darurat dan menyampaikan protes tersebut.

Dalam keterangan tertulis MFA di Beijing, Jumat (5/8/2022) malam yang dilansir dari Antara, Deng menuding para menlu G7 dan EU telah mendistorsikan fakta dalam mengeluarkan pernyataan bersama tentang Taiwan.

"Ini benar-benar tindakan campur tangan urusan internal China dan memberikan sinyal yang salah terhadap kelompok separatis kemerdekaan Taiwan. China dengan tegas menolak dan menyatakan protes keras," ujar Deng.

Dia juga mengatakan bahwa, aksi kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan sebagai bentuk pelanggaran keras terhadap kedaulatan dan integritas teritorial China.

Sebelumnya G7 menyatakan keprihatinannya atas tindakan ancaman China di Selat Taiwan sehingga meningkatkan tensi ketegangan di Selat. G7 mendesak China agar tidak mengubah status quo secara sepihak melalui tindakan kekerasan di Selat Taiwan dan menyelesaikan perbedaan dengan cara damai.

Disatu sisi, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terus melancarkan latihan penembakan sasaran di sekitar Taiwan dalam skala besar. Sejumlah jet tempur, pesawat pengebom, pesawat pemberi peringatan dini, dan pesawat pengintai melakukan latihan perebutan wilayah udara di sekitar Taiwan.

Saluran resmi penyiaran China CCTV melaporkan beberapa pesawat tempur yang dilibatkan dalam latihan tersebut, di antaranya H-6k, J-16, dan Su-30.

"Hari ini, saya dan rekan-rekan diperintahkan menjalankan misi pencegahan jarak dekat. Kami bisa melihat ke bawah ada garis pantai dan pegunungan tengah Taiwan secara visual," kata Hou Hong, pilot barikade Angkatan Udara PLA, yang terlibat dalam latihan tersebut.

Dalam latihan diskenariokan untuk pertempuran nyata pasukan laut dan udara di wilayah utara, barat daya, dan timur Taiwan ini untuk menguji kemampuan operasional pasukan gabungan. Latihan itu juga melibatkan lebih dari 10 unit kapal perusak rudal dan fregat PLA yang memblokade dari berbagai arah di sekitar Taiwan. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.