20 April 2025

Get In Touch

DPC PDIP Kota Surabaya Peringati Peristiwa Tragedi 27 Juli 1996 "KUDATULI" Dengan Berdoa Bersama

DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya mengadakan acara Refleksi dan Doa Bersama Peringatan 26 Tahun Tragedi 27 Juli 1996
DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya mengadakan acara Refleksi dan Doa Bersama Peringatan 26 Tahun Tragedi 27 Juli 1996 "KUDATULI" pada Selasa (26/7/2022).

SURABAYA (Lenteratoday) - DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya mengadakan acara Refleksi dan Doa Bersama Peringatan 26 Tahun Tragedi 27 Juli 1996 "KUDATULI" pada Selasa (26/7/2022).  Wakil Walikota Surabaya Armuji dan Ketua DPRD kota Surabaya  yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutawiryono serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya juga hadir dalam peringatan ini.

Adi mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh kader dan seluruh jajaran yang hadir. Rasa terima kasih secara khusus juga ditujukan kepada Walikota dan Wakil Surabaya yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.

"Kita hari ini menggelar peringatan ini, sejak sore hingga malam, doa bersama hingga pemotongan 26 tumpeng. Saya berterima kasih kepada Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Wawali Armuji yang secara penuh mendukung terselenggaranya acara ini," ucap Awi, sapaan akrabnya.

Ia juga menambahkan bahwa dengan diadakannya acara ini merupakan refleksi dan doa bersama untuk para korban Kudatuli yang telah kehilangan nyawanya.

"Saya mengungkapkan bahwa dengan peristiwa Kudatuli sebagai tombak kedaulatan partai. Jangan lupakan sejarah bahwa pejuang masa lalu rela hingga kehilangan nyawa untuk berjuang, semoga doa-doa yang kita panjatkan malam ini mengantarkan korban agar tenang," ujar Awi.

Wakil Walikota Surabaya yang biasa dipanggil Cak Ji, memberi sambutan dengan semangat perjuangan, serta menceritakan peristiwa yang terjadi 26 tahun lalu. "Malam ini sebagai refleksi bahwa sudah 26 tahun peristiwa ini bermakna. Kesolidan dan kekompakan serta gotong royong menjadikan kader PDI dari masa lalu hingga sekarang tetap berdaulat," ucap Armuji.

Ia juga mengatakan bahwa tragedi 27 Juli 1996 yang terjadi pada 26 tahun lalu turut mendorong adanya PDI Perjuangan. "Tanpa adanya peristiwa Kudatuli, maka tidak akan ada PDI Perjuangan," kata Cak Ji.

Sementara Whisnu Sakti Buana, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, mengungkapkan refleksi peristiwa Kudatuli ini. “Saya mengungkapkan bahwa dengan refleksi peristiwa Kudatuli malam ini, kader-kader PDI Perjuangan jangan melupakan sejarah. Bahwa pejuang partai di masa lalu rela hingga kehilangan nyawa untuk menegakkan kebenaran. Menegakkan kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Whisnu Sakti Buana.

Acara pun diakhiri dengan doa bersama bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya dan pemotongan tumpeng yang dipimpin oleh Adi Sutarwijono.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.