
JAKARTA (Lenteratoday) - Dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J terus bergulir. Saat ini, Mabes Polri tengah mendalami hal tersebut dari rekaman elektronik yang telah ditemukan.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa percakapan dalam rekaman elektronik tersebut ada kaitannya dengan dugaan pembunuhan berencana terharap Brigadir J. Saat ini rekaman itu masih didalami tim laboratorium forensik.
"Ya, labfor memeriksa CCTV dan HP agar semua dapat dibuktikan secara ilmiah (scientific crime investigation)," kata Dedi, dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (24/7/2022)
Seperti yang diketahui, bahwa sebelumnya Dedi juga menyakan bahwa rekaman dari CCTV yang telah berhasil didapat juga tengah didalami di laboratoriun forensik Mabes Polri. Rekaman CCTV itu didapat dari sekitar di rumah Irjen Ferdy Sambo di Kalibata. Namun, Dedi menegaskan bahwa CCTV yang ada didalam rumah Ferdy Sambo dalam kondisi rusak.
Sebelumnya, kuasa hukum Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak mengklaim sudah menemukan rekaman elektronik yang berkaitan dengan dugaan pembunuhan berencana. Kamaruddin mengatakan itu usai mendampingi pihak keluarga memenuhi panggilan penyidik di Mapolda Jambi pada Sabtu (23/7/2022).
Dilansir dari Antara, Kamaruddin mengatakan bahwa pihaknya sudah sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana. Jejak digital tersebut berupa rekaman elektronik.
Menurut dia, berdasarkan rekaman elektronik yang diperoleh, Brigadir J ketakutan hingga menangis pada Juni 2022. Dugaan ancaman pembunuhan terus berlanjut hingga satu hari menjelang kejadian.
"Namun salah satu yang saya pastikan, itu pengancamannya di Magelang (Jawa Tengah). Untuk TKP tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di Magelang atau antara Magelang-Jakarta atau di rumah Ferdy Sambo," kata Kamaruddin.
Untuk diketahui, keluarga Brigadir J telah melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri pada 18 Juli lalu. Dugaan pembunuhan itu tak sama dengan apa yang disampaikan polisi sebelumnya.
Mulanya, Polri menyebut Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Kalibata. Menurut Polri, baku tembak terjadi usai Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.
Akan tetapi, pihak keluarga curiga karena ada luka sayatan serta jari tangan Brigadir yang putus. Pihak keluarga ragu Brigadir J tewas akibat penembakan seperti yang disampaikan Polri. (*)
Editor : Lutfiyu Handi