23 April 2025

Get In Touch

Tanggapi Bangkitnya Dolly, Satpol PP Kota Surabaya bersama TNI-Polri Rutin Patroli di Eks Lokalisasi

Petugas Satpol PP melakukan pengecekan di lapangan terkait kabar aktivitas prostitusi di kawasan Dolly muncul kembali.
Petugas Satpol PP melakukan pengecekan di lapangan terkait kabar aktivitas prostitusi di kawasan Dolly muncul kembali.

SURABAYA (Lenteratoday) - Senter terdengar bangkitnya  kembali aktivitas prostitusi di eks lokalisasi Dolly Jalan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Menanggapi kabar tersebut, Pemkot Surabaya melakukan pengawasan untuk mencegah adanya praktik-praktik prostitusi terselubung terjadi lagi. Tentunya pengawasan ini dengan melibatkan tiga pilar Kecamatan Sawahan yang terdiri dari jajaran Satpol PP, TNI dan Polri.

Camat Sawahan, Kota Surabaya, M Yunus memastikan, eks lokalisasi Dolly sudah ditutup permanen. Secara resmi, kawasan yang dulu identik dengan pusat 'kongkow' pria hidung belang resmi ditutup Pemkot Surabaya pada Juli 2014 lalu.

"Saya pastikan bahwa Dolly dibuka kembali tidak ada. Itu hanya sebatas rumor, ternyata setelah dicek di lapangan ada yang mau coba-coba dengan praktik-praktik terselubung. Artinya, orang lewat diawe-awe (dipanggil) kemudian ditunjukan gambar (perempuan)," kata Yunus.

Pemeran karakter "New Man - Protokol Kesehatan" itu mengakui, selama ini jajarannya rutin melakukan patroli tiga pilar di lapangan. Patroli pengawasan ini diikuti jajaran Satpol PP, Kepolisian dan TNI setempat. Itu untuk memastikan tidak adanya praktik-praktik terlarang seperti prostitusi.

"Selama ini penanganan kami ini kan patroli, teman-teman Satpol PP satu jam - setengah jam di situ, kemudian geser. Ketika anggota atau pun saya di lapangan buyar (selesai), tidak ada kegiatan (prostitusi) itu," tegas Yunus.

Beberapa tahun lalu, kata Yunus, sejumlah oknum pernah ditemukan sempat bermain praktik prostitusi terselubung di eks lokalisasi Dolly. Temuan itu terjadi pada sekitaran tahun 2016-2017. Namun naas, aksi terselubung mereka terendus aparat setempat. Alhasil, sejumlah oknum itu tertangkap dan dijatuhi hukuman pidana.

"Sudah pernah ada 10 orang di situ di lokasi yang sama. Kurang lebih 10 orang yang pernah ditangkap sampai ke vonis hukuman. Tahun 2016, 2017," ungkap dia.

Rumor adanya praktik prostitusi terselubung di eks lokalisasi Dolly mendapat tanggapan warga di sana. Satu di antaranya adalah Ila. Perempuan yang sehari-harinya berjualan sate di kawasan Putat Jaya berharap, tidak ada yang membuat rumor eks lokalisasi Dolly kembali dibuka.

"Jangan ada yang ngasih rumor-rumor seperti itu. Kita itu sudah mau berusaha menjadi orang yang baik. Jadi, jangan sampai, cap (stigma) kita yang dulu (negatif) seperti itu dikeluarkan lagi," kata Ila.

Saat malam, kata Ila, sekarang ini kawasan Putat Jaya situasinya normal seperti kampung pada umumnya. Banyak orang berdagang dan mayoritas dari mereka merupakan pedagang cafe atau warung kopi (warkop). "Yang banyak itu ya, cafe - warkop," tutup Ila.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.