
LAMONGAN (Lenteratoday) - Kontingan Kabupaten Lamongan gagal memenuhi target untuk berada di peringkat 10 besar, pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII 2022.
Di daftar perolehan medali, Kabupaten Lamongan hanya mampu finish di urutan ke 13, dengan memperoleh sebanyak 16 medali emas, 16 perak dan 25 perunggu, dengan total nilai perunggu sebanyak 121.
"Target kita memang masuk 10 besar, dengan target perolehan medali 26 emas, 17 perak dan 20 perunggu," kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lamongan, Djanadi, Selasa (5/7/2022).
Djanadi mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat target yang dicanangkan KONI Lamongan gagal terwujud. Salah satunya adalah banyaknya cabang olahraga (Cabor) unggulan yang justru gagal memenuhi ekspektasi.
"Permasalahannya yang pertama, teman-teman di daerah lain juga sangat siap. Yang kedua, ada beberapa cabor yang memang kita target, yang meleset tidak dapat medali," lanjutnya.
Dia menyebutkan, beberapa cabor unggulan yang gagal memenuhi target medali di antaranya seperti panjat tebing, yang semula ditargetkan meraih 2 medali emas, namun hanya mampu meraih 1 medali perak.
Kemudian gulat yang juga menjadi andalan Lamongan untuk mendulang medali, juga hanya mampu meraih 2 perak, dari target 2 medali emas.
"Kemudian panahan dulu Lamongan memang merajai, tapi kemarin kosong, ndak dapat medali. Kemudian beberapa cabor permainan, yang kita target seperti sepakbola putra (target emas), kita kosong (tidak dapat medali), bola voly (target perak) juga kosong. Hanya sepakbola putri yang dapat perunggu. Kemudian bola tangan kemarin kita target emas, tapi cuma dapat perunggu," ujarnya.
Djanadi tak menampik bahwa kegagalan kontingen Kabupaten Lamongan masuk 10 besar pada Porprov Jatim 2022 ini tak lepas dari minimnya jam terbang para atlet.
"Memang saya akui, kita memang sangat kekurangan mengikuti turnamen-turnamen, sehingga untuk mengukur kemampuan minimal di level Jatim, kita sangat kurang," ucapnya.
Hasil kurang memuaskan di Porprov Jatim 2022 ini, terang Djanadi, bakal menjadi bahan evaluasi bagi KONI Lamongan, agar dapat meraih hasil yang lebih baik di Porprov edisi berikutnya.
"Kami akan lebih selektif lagi untuk capai target. Kami akan kumpulkan semua cabor untuk evaluasi. Kami akan petakan lagi sesuai perkembangan daerah, karena perkembangan daerah lain cukup luar biasa. Kemudian beberapa cabor juga akan kita pacu untuk membuat kejuaraan tingkat kabupaten," terangnya. (*)
Reporter : Triwi Yoga | Editor : Lutfiyu Handi