23 April 2025

Get In Touch

Wali Kota Malang Siapkan Perumahan Baru Untuk PNS

Wali Kota Malang Drs Sutiaji sendiri meninjau pembangunan perumahan di kawasan Bandulan Baru, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (20/6/2022).
Wali Kota Malang Drs Sutiaji sendiri meninjau pembangunan perumahan di kawasan Bandulan Baru, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (20/6/2022).

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang saat ini sedang menyiapkan perluasan perumahan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Wali Kota Malang Drs Sutiaji sendiri meninjau pembangunan perumahan di kawasan Bandulan Baru, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (20/6/2022). 

Perumahan yang sudah disiapkan bagi para PNS merupakan fasilitas yang diberikan oleh Pemkot Malang golongan I, II dan III, khususnya yang belum mempunyai rumah. 

Hal itu dijelaskan oleh Wali Kota Malang Sutiaji, bangunan rumah yang disiapkan di tanah seluas 7,2 hektar akan dibangun 560 unit rumah subsidi dengan tipe 36.

"Jadi perumahan ini PNS yang tidak memiliki rumah dan berhak mendapatkan subsidi. Seperti golongan I, II dan III," ujar Sutiaji. 

Ada persyaratan khusus bagi para PNS  untuk bisa memiliki rumah, dan nantinya harus lolos verifikasi yang nantinya akan ditentukan oleh Badan Kepagawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang. 

Sutiaji mengungkapkan, berharap agar pembangunan cepat selesai dan siap huni di tahun depan 2023 sesuai dengan target yang sudah ditentukan. 

Sebelumnya,  pembangunan sudah direncanakan sejak tahun 2014, namun mengalami berbagai kendala. 

"Rencana pembangunan ini sebenarnya sudah direncanakan dari tahun 2014, Namun mengalami berbagai kendala dan proses pembangunan harus mundur," kata Sutiaji. 

Direktur Utama PT Kharisma Karangploso Tri Wideyanto menjelaskan selalu pengembang bahwa molornya pembangunan tersebut dikarenakan adanya persoalan lahan. Terlebih pembangunan rumah subsidi di perkotaan sekarang semakin sulit dengan adanya aturan spefikasi bangunan dari pemerintah. 

"Kendala, karena tidak menyatu lokasi, sehingga mau tidak mau pengembang harus beli lahan untuk menyambung lokasinya dan itu dihibahkan karena itu bukan untuk jalan," kata Tri. 

Nantinya, pembangunan akan dilakukan melalui tiga tahap. Di tahap pertama ini, pihaknya akan menargetkan bangunan rumah sebanyak 150 unit, dengan selesai di bulan November 2022 mendatang. 

"Kami berharap pembangunan per November 2022 sudah siap huni 150 unit. Istilahnya sudah akad pertama," terangnya. 

Selanjutnya, untuk spefikasi rumah sudah dipastikan dengan tipe 36 dengan luas tanah 66 meter, memiliki dua kamar tidur, dan ditargetkan dengan harga Rp 150.500.000 per unit. 

Reporter : Ashar | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.