02 May 2025

Get In Touch

PPIH Temukan Segebok Uang di Koper Jamaah Kloter 9

Segebok uang yang ditemukan PPIH embarkasi Surabaya di dalam koper jamaah kloter 9.
Segebok uang yang ditemukan PPIH embarkasi Surabaya di dalam koper jamaah kloter 9.

SURABAYA (Lenteratoday) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menemukan segebok uang pecahan Rp 100.000 di dalam koper salah satu jamaah Kloter 9 dari Tulungagug. Total uang tersebut mencapai Rp 150 juta.

Kejadian bermula ketika rombongan bus 9 memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya Kamis (9/6/2022) pada pukul 07.00 WIB. Sesuai dengan aturan, maka petugas melakukan pemeriksaan barang di dalam koper jamaah melalui x-ray.

Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan benda mencurigakan yang dibungkus rapi dan dimasukkan ke dalam jurigen. Dari pemeriksaan itulah kemudian diketahui jurigen tersebut berisi beras kemudian ada bungkusan di dalamnya. Setelah dibuka, bungkusan yang cukup rapi itu berisikan segebok uang dengan total nilainya Rp 150 juta.

Pemilik koper asal Tulungagung ini mengaku uang tersebut milik dari 5 orang jamaah yang tergabung dalam satu KBIH.

Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram, selaku Ketua PPIH Embarkasi Surabaya menjelaskan, uang yang berada dalam koper jemaah tersebut kemudian diperiksa lebih lanjut oleh Petugas Bea Cukai PPIH Embarkasi Surabaya.

"Oleh petugas, uang tersebut dihitung, dan total jumlahnya ada 150 juta rupiah," tutur Maram.

Lebih lanjut Maram menjelaskan, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no: 4/8/PBI/2002 tentang Persyaratan dan tata cara membawa uang rupiah keluar dan masuk wilayah pabean Republik Indonesia, setiap orang yang membawa keluar negeri uang tunai rupiah lebih dari Rp 100 juta harus mendapatkan izin dari BI.

"Karena jumlah uang tunai yang dibawa jamaah haji kloter 9 ini diatas Rp 100 juta, maka tadi oleh petugas dibuatkan surat pengantar untuk bisa membawa uang tersebut ke Arab Saudi," tutur Kakanwil.

Selain ditemukannya uang dalam koper jamaah, petugas juga masih menemukan koper yang overwight.

"Masih banyak koper yang kelebihan berat, dan harus dibongkar dikurangi isinya," ujar Kakanwil.

Kelebihan berat koper jemaah, tandas Maram sebagian besar didominasi bahan makanan seperti mi instan, kacang hijau, sagu mutiara, kacang sambel, dan lainnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.