
Surabaya –Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membagikan alat kesehatan dansmartphone pada 75 rumah sakit yang menjadi rujukan pelayanan pasien covid-19di Jatim. Hal itu dilakukan supaya penanganan terhadap covid-19 ini bisa lebihcepat dan konferhensif.
“Hari ini kita membagi beberapa alkes (alat kesehatan), ada APD(Alat Pelindung Diri), ada juga swab kit, karena kalau misalnya yang melakukanrapid test dan kofirmasi positif, maka mereka di swab dan dibawa ke Uniar untukdi PCR supaya yang kita dapatkan hasilnya dengan presisi yang tinggi,” tandas GubernurKhofifah, Sabtu (4/4/2020).
Tapi, lanjut perempuan yang pernah menjabat sebagai menterisosial ini, tujuan pemberian alkes itu tidak cukup sampai disitu. Leboh lebihlanjut, dia berharap bisa selalu melakukan update data real time dinamikasuspect di 75 rumah sakt rujukan. Untuk itu, Gubernur membagikan 75 smartphone.“Tapi memang yang kita minta hadir hanya Surabaya dan Sidoarjo, yang lain akankita kirim,” tandasnya.
Adanya identifikasi real time itu menjadi penting untukmengatahui titik sebaran suspek. Hal itu untuk bisa melakukan quick respond, dengandemikian akan memberikan hasil yang signifikan ketika mereka yang terpapar danjuga yang terinfeksi virus corona mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
“Disebeleh gedung ini ada rumah dinas Gubernur, dan kebetulansaya belum menggunakan, disitu ada commentroom, dari situ kita ingin updatedata yang memungkinkan melakukan mitigasi secara lebih konferhensif. Updata yangberbasis rumah sakit ini harus 24 jam kita lakukan, apakah harus dirujuk karenabutuh ventilator karena satu rumah sakit belum memiliki ventilator, atau sampaikepada tahap tertentu misalnya,” tandasnya.
Disatu sisi, di Grahadi juga menyiapkan dua ambulan untuk disiagakan.Tadinya hanya ada satu ambulan kemudian ditambah satu dari PBPD. Ambulan tersebutdisiagakan untuk quick respond baik untuk penjemputan pasien ketika ambulanrumah sakit sedang terpakai semua atau untuk pemulasaraan jenazah. “Jadi kitamenyiapkan di Grahadi ini dua ambulan supaya percepatan penanganan bisa kitalakukan lebih konfrehensif lagi,” pungkasnya. (ufi)