20 April 2025

Get In Touch

Yoon Hak Supernova, Artis Korsel Pertama Positif Corona

Yoon Hak Supernova, Artis Korsel Pertama Positif Corona

Seoul - Idola K-Pop Yoon Hak Supernova dinyatakan positifterinfeksi virus Corona Covid-19. Dikutip dari Soompi, Sabtu (4/4), ia adalahartis Korea Selatan pertama yang diungkap ke publik dengan diagnosis ini.

Yoon Hak Supernova dinyatakan positif terinfeksi CoronaCovid-19 pada 1 April 2020 lalu, diwartakan Spotv News. Sebelum dinyatakanterinfeksi virus ini, Yoon Hak Supernova diketahui baru kembali dari luarnegeri.

"Setelah kembali ke Korea pada 24 Maret untuk promosiindividual di Jepang, Yoon Hak didiagnosis dengan Covid-19 pada 1 April,"tutur perwakilan Yoon Hak.

Dikabarkan bahwa Yoon Hak tidak merasakan gejala apa punsetelah mendarat ke Korea. Tanda-tanda penyakit ini perlahan muncul, sampaiakhirnya ia menjalani tes pada 31 Maret di Pusat Kesehatan Distrik Seocho.

Sehari setelah tes hingga saat ini, Yoon Hak dirawat diSeoul Medical Center. "Gejala yang dideritanya ringan. Dia akan fokusuntuk perawatan dan pemulihan," kata juru bicara menambahkan.Sang jurubicara mengatakan bahwa manajer, stylist, dan anggota staf lainnya menunjukkanhasil negatif.

Gelombang Pandemi Ke-2

Untuk diketahui, tersimpan ketakutan baru tentang munculnyagelombang pandemi kedua yang mungkin jauh lebih berbahaya dari sebelumnya. 

Otoritas China mengumumkan 1.300 kasus virus coronaasimtomatik, atau kasus tanpa gejala. Data tersebut pertama kali dikeluarkansaat kekhawatiran publik memuncak akan munculnya kasus positif COVID-19 tanpa gejala.

Adapun otoritas kesehatan China mulai melaporkan kasus-kasustanpa gejala COVID-19 adalah upaya untuk menyadarkan publik agar senantiasaberhati-hati, karena seseorang bisa menyebarkan virus tanpa mengetahui bahwadirinya sudah terinfeksi virus corona.

Sebelumnya, China telah berhasil mengendalikan wabahSARS-CoV-2 yang menghantam wilayahnya selama kurang lebih 3 bulan. Mereka mulaimengurangi pembatasan perjalanan di zona-zona merah yang sebelumnya diisolasi.

Belakangan, pemerintah China juga berencana akan mengakhirilockdown yang selama ini diterapkan sebagai bagian dari upaya memutus matarantai penyebaran. Namun, adanya kasus virus corona tanpa gejala telahmengurungkan niat pemerintah untuk mencabut aturan lockdown. 

Sebab, jika aktivitas kembali normal, tidak menutupkemungkinan bakal ada ribuan kasus baru COVID-19 yang menyebar melalui kegiatansehari-hari. Ironisnya, orang-orang tidak menyadari bahwa dirinya sudahterinfeksi virus.  

Jumlah kasus asimtomatik yang terjadi di China diperkirakan jauh lebih banyak dari kasus yang sudah terkonfirmasi secara resmi. Menurut surat kabar South China Morning Post, dengan mengutip data yang tidak dipublikasikan, setidaknya ada 40.000 orang di China yang terinfeksi virus corona dengan tidak menunjukkan gejala.(sompi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.