24 April 2025

Get In Touch

Pemkot Bakal Bentuk Organisasi Lintas Agama Untuk Cegah Radikalisme

Walikota Surabaya Eri Cahyadi rapat bersama tokoh lintas agama di lantai 2 ruang sidang wali kota, Gedung Balai Kota, Senin (23/5/2022).
Walikota Surabaya Eri Cahyadi rapat bersama tokoh lintas agama di lantai 2 ruang sidang wali kota, Gedung Balai Kota, Senin (23/5/2022).

SURABAYA (Lenteratoday) - Wali Kota Eri Cahyadi membahas berbagai persoalan dan fenomena yang terjadi selama ini antara umat atau organisasi antar umat beragama saat gelar rapat bersama tokoh lintas agama di lantai 2 ruang sidang wali kota, Gedung Balai Kota, Senin (23/5/2022).

Berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, mulai dari adanya perbedaan pendapat, keyakinan, berbeda organisasi dan lain sebagainya. Dalam rapat ini ia mengundang para tokoh lintas agama di Kota Pahlawan untuk saling bersinergi satu sama lain.

"Kota Surabaya ini adalah kota yang penuh dengan toleransi, oleh karena itu kita harus memberikan rasa aman dan nyaman untuk seluruh agama, agar bisa beribadah dengan tenang di kota ini. Berarti hari ini harus disiapkan sejak dini, pemuda antar lintas agama," kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Menurut Eri, ketika paham radikalisme dan ekstrimisme masuk ke dalam organisasi atau seseorang, akan berdampak buruk bagi Surabaya. Maka, perwakilan tokoh agama yang hadir diharap membentuk sebuah wadah bagi para pemuda. Seperti pemuda gereja, pemuda masjid, pemuda vihara, pemuda konghucu, pemuda pura dan sebagainya yang dibentuk untuk menjaga toleransi antar umat beragama di Kota Surabaya.

"Kalau pemuda ini dikumpulkan jadi satu untuk kepentingan negara dan kota, maka akan sangat luar biasa. Misal, nanti kalau ada dari agama A yang mengalami kesusahan, maka ada dari keyakinan B yang membantu, begitu seterusnya," ujar Wali Kota Eri Cahyadi.

Menurutnya, para pemuda lintas agama inilah yang mampu menjaga toleransi, perbedaan dan rasa tolong menolong antar umat beragama di Surabaya. Akan dibuatkan juga Perwali yang dijadikan pedoman dari terbentuknya organisasi tersebut.

"Harapan saya setelah pertemuan ini bisa dikumpulkan nama-nama pemudanya, dua atau tiga hari ke depan. Mungkin nanti bisa di data masing-masing mengumpulkan 10 - 15 pemuda yang terpilih ke kami, nanti kita bentuk nama wadahnya juga seperti apa," sebutnya.

Ia berharap, para pemuda yang diusulkan itu yakni usia 17-25 tahun. Agar bisa menjadi pelopor perubahan baik dan menjaga toleransi antar umat di Surabaya.

"Saya mohon doa restunya, insyaallah dengan kemampuan antar umat beragama ini bisa memberikan yang terbaik untuk Kota Surabaya," tutupnya.

Perwakilan dari Persekutuan Gereja dan Lembaga Injil (PGLI) pendeta Samuel menyambut baik rencana tersebut.

"Tentu nanti kami akan berkoordinasi dengan gereja-gereja di Surabaya untuk mengirimkan perwakilan pemuda. Harapan kami setelah organisasi ini terbentuk bisa berkelanjutan dan ke depannya bisa terus berkesinambungan satu sama lain antar umat beragama," harapnya Samuel.

Ketua DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Surabaya Achmad Setiadi juga menharapkan organisasi pemuda lintas agama itu nantinya bisa langgeng. "Saya harap ke depanya bisa terus berlanjut, tidak hanya setahun, dua tahun, tapi bisa terus digerakkan," kata Setiadi.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.