
SURABAYA (Lenteratoday) - Gelaran Festival Rujak Ulek Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Minggu (22/5/2022) pada perayaan HJKS. Kabarnya, akan diikuti oleh sekitar 780-an peserta dan libatkan UMKM Rujak Cingur serta makanan dan minuman.
“Salah satu yang berbeda dari Rujak Uleg kali ini adalah digelar pada malam hari, suasananya biar lebih romantis juga,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati saat jumpa pers di kantor Kominfo Surabaya, Selasa (17/5/2022).
Tahun-tahun sebelumnya festival ini telah diadakan saat pagi dan sore hari, hingga tahun ini tercetus ide diadakan malam hari.
“Yang paling penting juga kami menggelar acara Rujak Uleg pada malam hari karena kami punya konsep besar untuk juga membranding kota tua yang ada di Surabaya Utara itu, terutama di wilayah kya-kya. Jadi, wilayah itu kita akan hidupkan lagi ke depannya, sehingga Festival Rujak Uleg ini akan jadi momentum dan trigger untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut. Apalagi di tempat itu kalau pagi dan siang sudah hidup, sehingga malamnya kita hidupkan kembali,” kata dia.
Selain itu, Pemkot juga ingin memperkuat upaya pelestarian rujak cingur yang merupakan salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) asal Surabaya. “Karena rujak cingur sudah kami ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, maka kami lestarikan setiap tahunnya,” tegasnya.
Wiwiek juga jelaskan Pemkot akan undang sejumlah konjen dan juga mahasiswa asing. Bahkan, beberapa tamu kehormatan juga sudah diundang untuk hadir dalam acara spektakuler ini.
“Jadi, pada intinya kami ingin memperlihatkan kembali bahwa ini lho ada sesuatu yang unik dari Surabaya, kearifan lokalnya Surabaya. Karena kita tahun sudah dua tahun ini kita tidak menggelar acara ini,” katanya.
Nantinya para peserta akan menampilkan kreativitasnya masing-masing, yang kemudian akan dipilih sekitar 10 besar peserta yang atraktif dan unik.
Melalui cara ini, diharapkan ini menjadi komoditas industri pariwisata baru di Kota Surabaya. “Dengan dibuat sedemikian rupa, tentu ini akan menjadi atraksi yang sangat menjual dan bisa ditawarkan sebagai produk industri pariwisata,” ujarnya.
Pemkot Surabaya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk kelancaran acara ini, termasuk dengan pihak kepolisian terkait keamanannya. Bahkan, ia juga memastikan bahwa sebenarnya kapasitas wilayah tersebut sebesar 4 ribuan, namun dalam acara ini hanya dimanfaatkan sekitar 75 persen. “Ini juga kita antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati