
BLITAR (Lenteratoday) - Kabupaten Blitar mulai waspada terhadap kasus hepatitis akut misterius, setelah adanya anak usia 7 tahun meninggal dunia dengan ciri-ciri klinis hepatitis di Kabupaten Tulungagung.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati ketika ditanya mengenai potensi atau kerawanan, adanya kasus hepatitis misterius di wilayah Kabupaten Blitar. "Sementara Kabupaten Blitar ini belum termasuk rawan, tapi tidak bisa mengabaikan warning bahwa hepatitis akut misterius ini dugaannya sudah sampai di Tulungagung," ujar dr Christine, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut dr Christine menjelaskan saat ini langkah antisipaso yang sudah dilakukan Dinkes Kabupaten Blitar melakukan sosialisasi, baik melalui media sosial, berupa flyer dan video. "Dengan menyampaikan masyarakat, puskesmas, RS, klinik dan semua faskes mandiri untuk waspada. Terhadap gejala mengarah ke Hepatitis, yang mungkin ditemukan pada pasien yg periksa," jelasnya.
Selain itu juga ada aplikasi kewaspadaan dini yang lebih ketat pemantauannya, yaitu Laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang langsung terhubung secara online ke Kemenkes. "Pada masyarakat juga digencarkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), untuk pencegahannya," tandas dr Christine.
Disinggung apakah akan ada edaran atau himbauan khusus untuk sekolah-sekolah, mengingat yang rawan mengalami hepatitis akut misterius ini anak-anak usia sekolah sampai 16 tahun. "Sementara ini masih mengingatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melalui kepala sekolah dan guru," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menyatakan seorang anak perempuan usia 7 tahun meninggal dunia diduga akibat penyakit hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya.
"Ya,sudah konfirmasi (Hepatitis Of Unknown)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rohmat seperti dilansir Antara, Sabtu (7/5)
Pasien anak yang tidak disebut identitasnya itu, sebenarnya sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Iskak Tulungagung. Ciri-ciri klinisnya, menurut Kasil Rokhmat, identik dengan penyakit Hepatitis.
"Namun penyebabnya apa dan sumber Hepatitis dari mana, belum diketahui. Dari hasil laboratorium, tidak terdeteksi virus Hepatitis A, B, C, D, maupun E,” beber Kasil.
Ditambahkannya melihat gejala yang dialami pasien, sesuai dengan kriteria Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kriteria itu antara lain ada gejala penyakit kuning, berusia di bawah 10 tahun, dan tidak ada penyebab lain.
"Adapun gejala yang muncul adalah demam, diare, urine berwarna lebih pekat dan feses pucat. Gejala awal si anak mengalami demam dan muntah-muntah sekitar 4 hari," imbuhnya. (*)
Reporter : Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi