
Surabaya - Sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona (covid-19), Pemprov Jatim akan memaksimalkan peran SMA double track dan SMK di Jawa Timur untuk memproduksi hand sanitizer secara massal.
Hal ini sebagai upaya untuk memenuji kebutuhan hand sanitizer di masyarakat yang cukuo tinggi, sementara barangnya langka, kalau pun ada harganya cukup tinggi. Hand sanitizer priduksi SMA dan SMK ini akan akan dibagikan kepada masyarakat luas.
“Meski nantinya dibuat massal namun komposisi dan cara pembuatannya tetap sesuai standar industri sehingga mutu dan kualitasnya tetap terjamin,”ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (28/3/2020)
Salah satu bahan hand sanitizer yang harus diperhatikan adalah alkohol, dimana alkohol sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan hand sanitizer. Khofifah menandaskan, alkohol yang digunakan harus food grade. Untuk diketahui, alkohol yang layak digunakan adalah jenis etanol, karena bahan ini aman dikonsumsk. Sementara jenis metanol tidak layak konsumsi. bahkan jika dikonsumsi bisa mengakibatkan kebutaan bahkan kematian.
Menurut Khofifah, apa yang dilakukan siswa SMA/SMK ini sudah sewajarnya mendapat apresiasi. Sebab, mereka secara tidak langsung membantu pemerintah dalam melawan Covid-19.
“Sejumlah 79 SMA fouble track dan 92 SMK yang punya kompetensi farmasi dan kimia industri di Jawa Timur selain membuat hand sanitizer juga sabun antiseptik yang seluruhnya ditujukan dalam rangka memerangi pandemi Covid-19,” tuturnya.
Khofifah menandaskan bahwa sebelumnya pembuatan hand sanitizer dilakukan sendiri sendiri oleh sekolahan. Namun, kedepan akan diorganisir oleh Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan agar kapasitas produksi dan kualitasnya bisa meningkat sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Terkait bahan baku, Wahid Wahyudi, Kadis Pendidikan Provinsi Jatim mengatakan Pemprov Jatim nantinya akan mensupport penuh kebutuhan bahan baku berupa alkohol.
Sumber dana berasal dari dana BOS, BPOPP serta CSR. Dia menandaskan bahwa SMA double track dan SMK yang berkompetensi di bidang Farmasi dan Kimia Industri dalam membuat produk ini dipandu guru yang kompeten.