
SURABAYA (Lenteratoday) – Dalam kegiatan bakti sosial bantuan 1000 paket sembako untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) oleh Yayasan Bhakti Persatuan dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya. Bantuan tersebut akan disalurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bantuan sosial tersebut merupakan bentuk kegiatan pada bulan Ramadhan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih diman kegiatan sosial itu tak hanya dilakukan oleh satu kelompok golongan atau agama. Melainkan dapat dilakukan secara bersama-sama lintas agama. "Ini sejalan dan sepaham dengan apa yang saya inginkan. Jadi nanti insyaallah akan dibentuk perkumpulan Surabaya yang nanti di sana ada lintas agama," terangnya.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, bahwa perkumpulan lintas agama ini berencana akan dibentuk sebelum Ulang Tahun (Ultah) Surabaya pada 31 Mei 2022. Dengan demikian, dia berharap berbagai kegiatan sosial ke depan juga dapat dilakukan bersama-sama lintas agama.
"Sehingga nanti ketika kegiatan sosial itu dari orang Muslim, Buddha, Hindu, Kristen Katolik atau Konghucu menjadi satu. Nanti yang membagi kepada masyarakat di setiap kelurahan juga semua tokoh-tokoh lintas agamanya," tutur dia.
Dengan begitu, dia juga berharap ke depan para pemuda-pemudi di Surabaya dari berbagai lintas agama itu dapat menjadi satu bagian dan timbul rasa kekeluargaan. Karena baginya, membangun Surabaya itu harus dilakukan dengan rasa gotong-royong dan kebersamaan. "Jadi membangun Surabaya ini adalah penuh dengan cinta kasih dan kebersamaan serta kekeluargaan," katanya.
Sebab, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku khawatir, ketika yang Muslim, Nasrani, Buddha atau dari agama lain sejak TK hingga kuliah hanya berkecimpung dan berkumpul dengan sesama golongannya. Karena menurutnya, hal tersebut justru akan lebih mudah terjadi gesekan saat mereka bertemu beda agama ketika dewasa. Maka dari itu, ia berencana untuk membentuk perkumpulan lintas agama tersebut.
"Jadi harapan saya dengan bantuan ini mempelopori dan membuka kita untuk membentuk dan rencana saya itu terbentuk sebelum Ultah Surabaya," ungkap dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu meyakini, apa yang sudah dilakukan perkumpulan Tionghoa ini dapat diikuti oleh elemen yang lain. Apalagi sebelumnya ia telah menyampaikan rencana pembentukan perkumpulan lintas agama ini ke sejumlah rumah ibadah.
"Inilah yang selalu saya katakan, Surabaya adalah gotong-royong. Surabaya tidak ada yang lebih hebat satu dengan yang lainnya. Karena yang hebat adalah semua warga Surabaya yang membangun sebuah kota itu menjadi aman, nyaman dan tenteram," pesan dia.
Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati