11 April 2025

Get In Touch

Gangguan Lambung saat Puasa, Ini Cara Mencegahnya

Lambung
Lambung

SURABAYA (Lentertoday) – Asam lambung kerap kali naik saat puasa akibat perut dalam kondisi kosong. Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan sakit dan nyeri yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Dr Muhammad Miftahussurur, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Universitas Airlangga menjelaskan hal itu bisa diatasi dengan pemilihan makanan dan waktu makan yang tepat saat berbuka ataupun sahur.

“Saya sangat sering menganjurkan kepada pasien untuk yakin bahwa dengan berpuasa akan dapat mengurangi atau bahkan menyembuhkan keluhan gangguan lambung. Asalkan dilaksanakan dengan sebenar-benarnya sesuai anjuran,” ujar dokter Miftah.

Agama Islam, sambungnya, telah menuntun agar umatnya dapat berpuasa dengan baik dan benar. Jadwal makan, tandasnya, dapat dicontohkan pada saat berbuka. Dengan mendahulukan takjil sebagai makanan pembuka supaya tidak memberikan tekanan berlebih pada lambung yang beristirahat setelah sekian jam. Kemudian diikuti dengan makan besar yang tidak terlalu kenyang dan ditutup dengan sahur. 

“Kebiasaan-kebiasaan seperti itu yang sering menjadi permasalahan. Tidak sahur, makan sebelum tidur sehingga gangguan lambung menjadi kambuh,” jelas dokter Miftah.

Di sisi lain, sambungnya, ada beberapa makanan tertentu yang dapat mempengaruhi terhadap lambung. Misalnya makanan pedas dan kecut yang dapat memberikan iritan secara langsung kepada lambung. Selain itu, susu dan santan yang dapat memperlambat peristaltik usus untuk mengosongkan makanan.

“Kita juga mengenal makanan yang dapat menghasilkan banyak gas. Dalam istilah jawa dikenal dengan polo pendem seperti kacang-kacangan, ketela dan sebagainya. Oleh karena itu komposisi makanan saat berbuka atau sahur menjadi sangat penting di luar tentang pentingnya kita mengkonsumsi sayur dan buah baik secara kuantitas dan kualitas serta tentunya konsumsi air yang cukup,” ungkap dokter Miftah.

Untuk serat, dokter Miftah menganjurkan agar dapat melakukan kunyahan yang lebih banyak. Agama, tandasya, menganjurkan untuk mengunyah diatas 30 kali agar lambung tidak bekerja terlalu keras, terutama pada saat berpuasa. 

Pada akhir dokter Miftah menegaskan agar berpuasalah sesuai dengan esensi yang telah dianjurkan oleh agama. “Atur pola makan, hindari kondisi stres sehingga gangguan lambung saat berpuasa dapat teratasi,” pungkasnya. (*)

Reporter : Miranti Nadya/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.