09 April 2025

Get In Touch

Qatar Gelar Piala Dunia 2022 tak Seperti Para Pendahulunya

Gambaran umum Stadion Lusail di Lusail, Qatar, yang akan menjadi arena Piala Dunia Qatar 2022 -Ant
Gambaran umum Stadion Lusail di Lusail, Qatar, yang akan menjadi arena Piala Dunia Qatar 2022 -Ant

JAKARTA (Lenteratoday) -Piala Dunia 2022 di Qatar pada November akan tak seperti para turnamen pendahulunya ketika tuan rumah menghadapi tantangan logistik seperti menyediakan akomodasi yang cukup hingga mengatasi para penggemar yang susah dikendalikan.

Qatar, yang kurang lebih luasnya seperti Jamaika, juga menjadi negara terkecil yang akan menggelar turnamen akbar sepak bola itu dengan para penggemar dari 32 negara yang akan menyaksikan pertandingan di delapan stadion yang terletak di sekitar ibukota Doha.

Salah satu sisi positifnya adalah para fan akan dapat menjangkau seluruh arena pertandingan dengan mudah, memperbesar kemungkinan melihat lebih dari satu laga per harinya.

Hal itu kontras dengan pengalaman di Rusia dan Brazil di mana penonton sering harus terbang untuk menonton pertandingan di kota lain.

Akan tetapi, itu juga berarti pasar akomodasi Qatar akan penuh sesak. Penyelenggara memperkirakan 1,2 penggemar akan tiba di negara tersebut selama 28 hari penyelenggaraan turnamen.

Presiden FIFA Gianni Infantino, yang mewarisi keputusan mengizinkan Qatar menjadi tuan rumah setelah menggantikan Sepp Blatter yang terlibat skandal, pada awalnya melihat kemungkinan bagi negara-negara tetangga di kawasan untuk berbagi tugas menggelar turnamen tersebut.

Namun, opsi itu dibatalkan dan Infantino masih ingin menggambarkan Piala Dunia itu sebagai kesempatan bagi para penggemar merasakan dunia Arab yang lebih luas.

"Akan ada akomodasi untuk setiap orang yang ingin tinggal di Qatar, tapi mungkin seseorang ingin merasakan sehari di Dubai atau Abu Dhabi atau Muscat atau Riyadh atau Jeddah atau di manapun di kawasan ini dan mereka akan memiliki kesempatan untuk pergi dan mengunjungi negara-negara lain selama tinggal di kawasan ini," kata Infantino dalam wawancara dengan Reuters.

"Itu yang pastinya kami juga rekomendasikan, karena saya kira salah satu pengalaman terbesar di Piala Dunia yang satu ini... adalah kesempatan bagi orang-orang mendatangi suatu negara dan menjadi bagian dari dunia yang mungkin belum mereka ketahui," kata dia.

Saran yang masuk akal, tetapi itu hanya berlaku bagi mereka yang memiliki kantong tebal, belum lagi berlawanan dengan upaya penyelenggara di Qatar yang ingin membuat Piala Dunia kali ini terjangkau bagi para fan yang memiliki bujet pas-pasan (*)

Sumber: Antara|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.