20 April 2025

Get In Touch

Inflasi Kota Kediri Terendah se- Jatim

Lilik Wibawati, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri
Lilik Wibawati, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri

KEDIRI (Lenteratoday) - Kota Kediri menjadi kota dengan tingkat inflasi terendah di Jawa Timur pada Maret 2022 yaitu sebesar 0,43 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,23. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri menyebut inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran tersebut, yakni; makanan, minuman dan tembakau inflasi sebesar 0,88 persen; kelompok pakaian dan alas kaki inflasi sebesar 0,23 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga inflasi sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan.

Selanjutnya kelompok; pemeliharaan rutin rumah tangga inflasi 0,38 persen; kelompok kesehatan inflasi sebesar 1,01 persen; kelompok transportasi inflasi 0,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya inflasi 0,14%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi sebesar 1,85 persen.

Menurut Lilik Wibawati, Kepala BPS Kota Kediri, terdapat sepuluh komoditas penyumbang inflasi, yakni; telur ayam ras sebesar 17,79 persen; emas perhiasan; cabai merah; cabai rawit; shampo; obat gosok; jeruk; kangkung; anggur; serta bawang merah.

Di samping komoditas yang mengalami kenaikan harga, Lilik juga mengungkap terdapat pula komoditas yang mengalami penurunan. “Komoditas yang menghambat inflasi kebanyakan dari jenis sayuran, seperti: tomat, pisang, wortel, apel, daging ayam ras, daging sapi, bunga kol, beras, kubis, dan terasi udang,” sebut Lilik.

Lebih lanjut lagi, disebutkan saat ini minyak goreng dan kedelai sudah tidak tergolong dalam komoditas penyumbang inflasi. “Mungkin harga minyak goreng dan kedelai di pasar tergolong tinggi, tapi keduanya bukan sepuluh komoditas pendorong inflasi,” ucapnya.

Dirinya menambahkan bahwa harga minyak goreng curah pada awal Maret sempat mengalami penurunan harga.

BPS mengimbau Pemkot Kediri mewaspadai kondisi peningkatan permintaan saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. “Biasanya kalau bulan puasa dan lebaran para konsumen rumah tangga meningkatkan permintaan. Nah kita harus waspada menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga,” kata Lilik.

Selanjutnya, mengenai kebijakan kenaikan harga Pertamax dan nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPn) juga harus diwaspadai. “Kenaikan keduanya memungkinkan menimbulkan multiple effect, jadi harus waspda,” tegasnya.

Pihaknya mengimbau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tetap memantau perkembangan situasi terkait kenaikan beberapa bahan pokok. Menurutnya, TPID tetap berkolaborasi bersama pihak terkait memantau perkembangan harga serta menganalisis efek yang ditimbulkan.

“Operasi pasar juga sangat penting dilakukan agar TPID beserta pihak lain yg terkait dapat memantau ketersediaan bahan pokok di pasar, tentunya dengan memperhatikan harga,” terang Lilik.

Pihaknya berharap inflasi Kota Kediri semakin terjaga sehingga masyarakat dapat mencukupi kebutuhan masing-masing. “Seperti yang kita ketahui menjelang Ramadan dan hari raya terjadi kenaikan harga pada beberapa bahan pokok. Semoga melalui upaya tim TPID kondisi tersebut dapat terkendali di Kota Kediri,” pungkasnya.

Chevy Ning Suyudi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) selaku Koordinator TPID Kota Kediri menyampaikan terjaganya inflasi di Kota Kediri selama Maret 2022 merupakan kerja keras semua pihak yang telah menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga-harga di Kediri, terutama bahan makanan.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh OPD, BUMN pangan, aparat Polri dan TNI, instansi pemerintah dan swasta, distributor, supermarket dan toko modern hingga para pedagang yang telah menjaga kondusivitas dan menjual komoditas bahan pangan sesuai harga yang telah ditetapkan pemerintah" ucapnya.

Seiring mulai pulihnya aktivitas masyarakat dan pergerakan ekonomi, pola konsumsi juga mulai meningkat, apalagi bersamaan dengan datangnya Ramadan, Chevy mengungkapkan serangkaian program tengah dipersiapkan dalam rangka mengantisipasi lonjakan kebutuhan.

Lonjakan kebutuhan itu berpotensi berdampak pada kenaikan harga, Pemkot Kediri bersama Bank Indonesia (BI) dan instansi yang lain akan menggelar Operasi Pasar Murni dan Bazaar Murah selama satu bulan ke depan untuk menjaga agar harga tetap terjangkau dan distribusi barang kebutuhan Ramadhan dan Lebaran tetap lancar dengan pasokan yang cukup. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.