
KEDIRI (Lenteratoday) - “Keronjang” adalah olahraga asli Kota Kediri yang mirip sepak takraw. Puluhan penggiat olahraga keronjang ikut serta dalam Deklarasi Kudu Obah Warga Kediri, yang digelar oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Kediri bekerjasama dengan Pemkot Kediri di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kediri, Minggu (27/3/22) pagi.
Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Kediri Abdian Asgi Sukmana mengatakan olahraga keronjang ini turut serta mengharumkan Kota Kediri, baik di tingkat nasional hingga internasional.
"Keronjang ini asli dari Kota Kediri dan ini harus kita tingkatkan menjadi kearifan lokal. Olahraga ini sudah pernah mengikuti even Olimpiade internasional dan ini sangat didukung Pak Walikota saat berangkat ke even internasional," jelas Abdian Asgi Sukmana.
Olahraga ini bisa diikuti mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Olahraga ini adalah gabungan dari sepak takraw dan bola bakset. Untuk itu, olahraga ini adalah keterampilan mengasah bola. Mulai dikembangkan sejak 2005 di Kota Kediri. Hingga kini, beragam kompetisi keronjang baik tingkat lokal dan nasional sudah diikuti dan berhasil memboyong beragam penghargaan.
Dalam permainan olahraga ini, satu tim terdiri dari lima orang, empat orang sebagai pemain dan satu orang cadangan. Setiap orang diberi batas untuk sentuhan bola hingga tiga kali dan setelahnya harus dioper ke temannya. Bagi yang memasukkan bola terbanyak, keluar sebagai tim pemenang.
Abdian Asgi Sukmana menjelaskan, olahraga ini saat ini masih masuk olahraga prestasi, sehingga belum bisa ikut serta dalam ajang PON. Namun, diharapkan dengan olahraga ini semangat masyarakat tidak akan pupus.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang turut hadir dalam kegaitan itu sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan KORMI ini. "Karena kita juga harus menjaga keseimbangan olahraga juga. Prinsipnya, seperti itu," kata Wali Kota.
Lebih lanjut, Walikota berharap masyarakat gemar olaharaga. Saat ini, Pemkot sudah membuat kebijakan taman-taman maupun fasilitas publik seperti GOR Jayabaya Kediri dibuka untuk umum. "Jadi, taman-taman sudah kita buka, karena sudah turun levelnya, sehingga saya rasa kita perlu exercise untuk membuka lalu juga tempat seperti ini (GOR) juga harus dibuka," jelasnya.
Reporter : Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati