Wartawan yang Bertugas di Grahadi Lakukan Rapid Test Covid-19 dan Diberi Vaksin Influenza

Surabaya – Seluruh wartawan yang bertugas di Gedung Negara Grahadi difasilitasi untuk melakukan rapid test covid-19 dan juga diberikan vaksin influenza. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan semua wartawan dalam kondisi sehat dan prima dalam peliputan.
Pemeriksaan rapidtest ini dilakuan sejak Sabtu (21/3/2020) malam. “Teman-teman reporter ini kanaktivitasnya banyak, orang yang ditemui juga heterogen, sebagai bentukperhatian kami, kami memberikan kesempatan mereka untuk dilakukan rapid testcovid-19 dan juga vaksin influenza,” kata Khofifah, Minggu (22/3/2020).
Langkah untuk Rapidtest covid-19 ini sebagai upaya screening bagi masyarakat untuk mengetahuikondisi tubuhnya. Rapid test tersebut mirip dengan alat rapid test yang akandigunakan untuk tes secara massal yang kini alatnya sedang dipesan di kementerianpusat.
“Kalau alat digunakanuntuk tes cepat massal Insya Allah Senin akan mulai datang. Jadi ini beberapaalat rapid test kita prioritaskan untuk teman-teman media yang bertugas diGrahadi,” tegas Khofifah.
Total adasebanyak dua puluh reporter yang dilakukan tes cepat covid-19. Rencananya rapidtest juga akan dilanjutkan secara bertahap seiring dengan pengadaan alatnya. Selainitu untuk suntik vaksin influenza ada sebanyak 40 orang. Dengan disuntik vaksininfluenza, Khofifah berharap ketahanan tubuh reporter juga lebih meningkat.
Sementara ituAhli Patologi Klinik Jatim Prof dr Aryati MS mengatakan bahwa rapid test inisistemnya adalah untuk mengetahui antibodi SARS-Cov-2 yang dibentuk dalam diriseorang. Sistemnya adalah dengan pengambilan sample darah. Yang kemudianditeteskan dalam alat yang berbentuk stick uji.
“Deteksiantibodi SARS Cov-2 ini lewat darah yang diambil whole blood, besok akan datanglagi dua kotak lagi dengan jumlah 40, dan besoknya datang 200 lagi. Berkalamemang, karena kalau beli ini juga inden. Jadi ini tes deteksi antibodiSARS-COV-2 penyebab covid-19,” katanya.
Jika dalamrapid test ini hasilnya negatif, maka ada dua kemungkinan. Yang pertama adalahkarena memang tidak ada virus SARS-COV-2. Atau kemungkinan kedua karena belumterbentuk antibodi di dalam tubuh karena virus masih dalam masa inkubasi. “Karenaitu kalau hasilnya negatif bisa disarankan untuk mengulang tesnya kembali diantara tujuh hingga delapan hari ke depan,” kata Aryati.
Jika positifpun, ada baiknya dilakukan tes swab. Sebab juga ada dua kemungkinan. Yaituapakah memang benar positif atau yang kedua antibodi yang terbentuk adalahantibodi dari jenis virus corona yang lain. (ufi/hms)