
SURABAYA (Lenteratoday) – Warga Keputih meminta solusi kepada Komisi C DPRD Kota Surabaya, Rabu (24/2/22). Pasalnya, kawasan Simpang Lima Keputih kerap langganan macet.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, menyampaikan warga Keputih hari ini meminta solusi agar kemacetan tersebut bisa terurai, karena menganggu aktivitas warga selama ini.
Usai melakukan hearing dengan warga, Aning menjelaskan ada dua solusi untuk mengurai kemacetan di Simpang Lima Keputih, yakni solusi jangka panjang dan jangka pendek.
“Untuk solusi jangka panjangnya ini kita masih menunggu rekayasa lalin dari Dinas Perhubungan sekaligus juga ada pembebasan lahan dan akses-akses drainase ini,” jelas politisi PKS tersebut.
Sedangkan solusi jangka pendek, menurutnya ada temuan lapangan yang diadukan oleh warga, yakni ada akses jalan yang bisa dioptimalkan.
“Untuk jangka pendek ini ada temuan di lapangan, ada pengaduan dari warga sebetulnya bisa membuat akses jalan di Simpang Lima Keputih itu dengan mengoptimalkan jalan yang seharusnya dipakai jalan,” ujarnya.
“Mengapa kok seharusnya, karena disitu ada 12 bangunan yang menurut dugaan dari LPKM dan teman-teman yang mengadu ke DPRD Kota Surabaya itu, bangunannya melebihi dokumen yang dimiliki. Nah ini kita akan cocokkan dengan BPN terkait dengan sertifikatnya,” imbuh Aning.
Menurutnya, jika memang melebihi dan tidak sesuai dokumen, maka bisa dioptimalkan.
“Jika memang nanti melebihi, tidak sesuai dengan dokumen, dan itu ternyata bisa dipakai akses mengurai kemacetan, maka kita akan optimalkan jalan tersebut.” ucapnya.
Ditambahkan Aning, sebelumnya warga telah mengadu kepada Komisi C terkait kemacetan tersebut, mengingat kawasan Simpang Lima Keputih merupakan askes keluar masuk warga perumahan.
“Namun aduan bangunan yang diduga memakan badan jalan yang tidak sesuai dengan dokumen yang dimiliki ini baru hari ini,” tegasnya.
Rencananya, Komisi C DPRD Kota Surabaya akan menghelat kembali rapat dengar pendapat (RDP) pekan depan, dengan pihak-pihak terkait, diantaranya Satpol PP Kota Surabaya, BPN, pihak pengembang, beberapa warga kavling, yang hari ini belum sempat hadir.
Reporter : Dwita Prasetya | Editor: Endang Pergiwati