
LAMONGAN (Lenteratoday) - Ribuan petambak Lamongan menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menggugat dihapusnya pupuk bersubsidi bagi petani tambak.
Padahal, pupuk sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan sistem budidaya ikan tambak yang notabene dilakoni kebanyakan para warga Kabupaten Lamongan.
Massa aksi melakulan long march dari Gor Lamongan menuju DPRD Lamongan dan puncak aksi dilakukan di halaman gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Kordinator aksi, Yusuf Fadli menyampaikan jika kebijakan ditariknya pupuk bersubsidi bagi petani tambak akan berdampak buruk bagi para pembudidaya.
"Kebijakan pemerintah pusat dalam menghapus petambak dari penerima pupuk subsidi adalah salah, mereka tidak melakukan riset kalau di Lamongan ini bakal berdampak buruk," kata Yusuf, Rabu (2/2/2022).
Sebab jikalau benar diberlakukan, lanjut Yusuf, petambak Lamongan harus membeli pupuk hingga menyentuh harga Rp. 550 ribu.
"Terus mau dikemanakan, kami dipaksa membeli dengan harga Rp. 550 ribu padahal jika disubsidi hanya Rp. 150 ribu," ungkap dia.
Menurut dia, Harga Eceran Tertinggi (HET) setinggi itu jelas memberatkan para petambak di Lamongan yang notabene luas tambaknya tidak terlalu luas. "Selain itu, pupuk juga sangat langka," singkatnya
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menemui massa aksi bakal mencari solusi atas masalah yang dialami petambak tersebut.
Ia akan memfasilitasi akomodasi dan mempertemukan perwakilan petambak Lamongan dengan Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Heru Rahayu bersama DPR RI.
"Tadi sudah bicara dengan pak dirjen sendiri. Nanti kita akan sama-sama ke Jakarta, baik ke DPR maupun ke Dirjen, supaya aspirasi kita diperkuat lagi. Kita akan segera mendapatkan pupuk dan tahun depan juga tetap mendapatkan pupus subsidi," paparnya saat menemui massa aksi yang mengeluhkan dihapusnya pupuk bersubsidi.(*)
Reporter : Adyad Ammy I | Editor : Endang Pergiwati