
Kediri – Meski belum ada warga yang dinyatakan positif, Kabupaten Kediri menyatakan siaga bencana virus Corona (Covid-19). Semua kegiatan yang berpotensi melibatkan atau mendatangkan massa untuk ditunda hingga batas yang belum ditentukan.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung Bupati Kediri dr Hj Haryanti Sutrisno saat konferensi pers, Senin (16/3/2020) siang. Kesiapsiagaan tersebut untuk mengantisipasi penyeberan virus Corona di wilayah Kabupaten Kediri.
Disebutkan, penundaan kegiatan yang potensipengumpulan massa seperti; Car Free Day (CFD), pentas seni, olahraga, tempatwisata, upacara dan apel bersama. Bahkan kegiatan upacara Hari Jadi ke-1216Kabupaten Kediri di halaman Pemkab Kediri yang akan dimeriahkan tari kolosalmelibatkan ribuan murid SD dan guru Musyawarah Guru Bidang Studi (MGBS) jugaditunda.
“Demikian juga dengan kegiatan kunjungan kerja dan penerimaan kunjungan dari daerah terjangkit Covid 19 juga dibatalkan, baiknya kunjungan ke seminar-seminar dan pertemuan besar ditunda terlebih dulu untuk mencegah persebaran virus,” ujarnya dalam konferensi pers.
Seiring dengan pernyataan siaga, Pemkab Kediri membentuk tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19. Diharapkan dengan pembentukan tim tersebut warga Kabupaten Kediri tidak terpapar virus Corona.
“Hal ini dilakukan untuk mencegah persebaranCovid 19 di wilayah Kabupaten Kediri. Perlu sinergi dan koordinasi dari PemkabKediri hingga tingkat desa untuk sosialisasi dan cegah Covid 19. Sementarakantong-kantong daerah Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga perlu diimbau untukbisa cegah tangkal terhadap Covid 19 ini,” ujarnya.
Namun demikian Bupati meminta masyarakat tetaptenang dan senantiasa cepat konsultasi ke dokter terdekat jika mengalamibersin, batuk disertai deman tinggi di atas 38 derajat celcius. Suhu normalmanusia diantara 36,5 derajat Celsius hingga 37 derajat celcius.
Diungkapkan, sementara tiga orang yang sempatdiperiksa tim medis RSUD Pelem Pare dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) dinyatakannegatif karena sakit batuk dan pilek biasa. Sementara satu orang lagi masihdalam pengawasan dan observasi.
Telah ditetapkan PAUD, TK, SD, SMP liburbelajar mengajar di sekolah 16-29 Maret. Selama libur tersebut mereka diimbau tidakbanyak beraktivitas di luar rumah. Keluar rumah jika untuk kepentingan yangmendesak dan kegiatan keluarga.
Bupati sangat berharap peran orang tua dengan melakukan pengawasan anak anaknya agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Pasalnya, penularan virus Corona melalui udara dan potensi tertular bila beraktivitas di luar rumah, apalagi bisa ditularkan juga dari orang ke orang.
Sebagai antisipasi juga, masyarakat diimbaumenjaga hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, gizi seimbang, istirahatcukup dan rutin berolahraga. Membiasakan cuci tangan dengan sabun di airmengalir dan menghindari kontak fisik dengan besalaman atau cipika cipiki.
“Jika batuk pilek agar memakai masker. Padasaat batuk/bersin agar menutup mulut dan hidung dengan tisu, saputangan ataulengan dalam,” ujar Bupati Hariyanti yang juga seorang dokter.
dr Eko Hariadi Direktur RSUD SLG menambahkan, tertularnya virus ini karena ada Orang DalamRisiko (ODR) ada riwayat kontak dan terinfeksi dengan orang atau dari negarayang terjangkit tapi belum sakit. Namun jika orang tersebut batuk, pilek, panasdan suhu tinggi 38 derajat celcius jadi Orang Dalam Pengawasan (ODP).
“Kalau ODP ini diketahui punya riwayat baru bepergian dari Singapura atau China, saat dilakukan foto rontgen hasilnya ada bercak dalam paru yang disebut pneumonia. Orang ini masuk dalam tahap Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” tandasnya. (gos/adv)