
MALANG (Lenteratoday) - Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat obat alternatif asam urat dari ekstrak kulit kacang tanah. Gagasan ini dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE).
Dengan judul “Perbandingan Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Kacang Tanah dan Allopurinol Terhadap Kadar Asam Urat Tikus Putih Jantan Galur Wistar Model Hiperurisemia”, inovasi ini berhasil meraih juara tiga pada Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) tingkat nasional.
Ketua Tim Riset, Widyawati Glentam menjelaskan, bahwa penelitian ini masih berada pada tahap hewan coba. Dalam percobaan tersebut, mereka membuat tikus menderita asam urat terlebih dahulu, kemudian diberi obat yang terbuat dari ekstrak terkait. Alhasil, efeknya pun sesuai dengan harapan, yakni dapat menyembuhkan sang tikus. “Berhubung penelitian ini baru pada tahap uji coba pada hewan, sehingga obat ini masih belum bisa digunakan oleh manusia,” jelas Widya pada Selasa (11/1/2022).
Mahasiswa asli Probolinggo memaparkan, bahwa dalam kulit kacang tanah, terdapat kandungan flavonoid. Zat tersebut berfungsi untuk mencegah bakteri sekaligus mampu menyembuhkan dari infeksi virus terkait. Adapun, proses pembuatan ekstrak kacang tanah membutuhkan beberapa tahap. Mulai dari pengupasan, penghancuran hingga menjadi serbuk, pengeringan serbuk, dan pada tahap akhir yaitu ekstraksi. “Pada tahap ekstraksi, kacang tanah akan mengeluarkan cairan yang di dalamnya terkandung flavonoid yang masih terjaga,” tutur Widya.
Menurutnya, hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa ekstrak kulit kacang tanah juga bisa digunakan sebagai obat alami dalam menyembuhkan asam urat. Mahasiswi Kedokteran UMM ini tentu berharap penelitian terkait ekstrak kacang tanah untuk asam urat bisa berlanjut hingga menjadi obat alternatif untuk manusia di kemudian hari.
Memang, untuk saat ini baru diuji coba ke tikus namun ia berharap bisa digunakan pula untuk manusia. “Tentu saja masih banyak langkah selanjutnya untuk bisa sampai ke sana. Maka dari itu, kami akan berusaha keras dalam memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Jadi tidak hanya terbatas penggunaan [ada hewan tikus saja tapi juga bagi masyarakat yang menderita asam urat,” tegasnya mengakhiri.
Reporter : Reka Kajaksana
Editor : Endang Pergiwati