
KEDIRI (Lenteratoday) - Melalui Surat Edaran Wali Kota Kediri No: 443/6586/419.108/2021, Pemkot Kediri menggecarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak Nyamuk) melalui 3M. Gerakan tersebut sebagai bentuk kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sudah lama 3M Plus digadang-gadang sebagai cara ampuh menekan angka penyebaran penyakit DBD. Hampir setiap tahun kejadian DBD cenderung meningkat pada pertengahan musim penghujan biasanya sekitar Januari.
3M terdiri dari; menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan meniadakan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menampung air.
Sementara plusnya, terdiri dari menabur bubuk larvasida atau abate, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Untuk itu Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta masyarakat rajin melakukan 3M plus. Peran serta masyarakat menekan kasus DBD dengan 3M plus ini sangat menentukan. Upaya Gertak Nyamuk melalui 3M plus ini secara otmatis memutus siklus perkembangbiakan nyamuk. “3M plus ini harus terus kita lakukan sebagai upaya pencegahan. Semua elemen harus bergerak bersama untuk menekan penyebaran DBD ini,” ujarnya, Minggu (9/1/2022).
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dr. Fauzan Adima menambahkan Dinkes terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan 3M plus ini. Melalui kader Jumantik pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi waspada DBD dan juga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Sejak Desember 2021 lalu kita sudah lakukan sosialisasi-sosialisasi agar masyarakat waspada terhadap DBD. Nah di bulan Januari 2021 ini kita lebih gencar lagi sosialisasi kepada masyarakat terutama untuk pemberantasan sarang nyamuk. Sebab biasanya di bulan ini puncak terjadinya DBD,” jelasnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Lutfiyu Handi