21 April 2025

Get In Touch

Inilah Deretan Gubernur Paling Populer di Medsos

Ilustrasi aplikasi Malam Tahun Baru 2021 (Ist)
Ilustrasi aplikasi Malam Tahun Baru 2021 (Ist)

JAKARTA (Lenteratoday) – Media sosial dan media online sangat berperan dalam peningkatan popularitas pemimpin sekaligus untuk kepentingan politik. Beberapa gubernur pun terpantau cukup populer di media sosial dan online.

Berdasarkan online atas kinerja Gubernur di Indonesia yang dilakukan Center for Indonesian Reform (CIR) bekerja sama dengan Datasight Indonesia diketahui ada empat nama gubernur yang dinilai cukup banyak dalam publikasi media dan percakapan media sosial.

“Hasilnya ada empat gubernur dengan ulasan tersebar, di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan 18.359 ulasan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan 10.704 ulasan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dengan 10.525 ulasan, serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan 5.142 ulasan,” kata Direktur DataSight Indonesia dan Dosen Sosiologi Digital Universitas Indonesia Radhiatmoko  dalam keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).

Radhiatmoko mengatakan, penelitian ini dilakukan selama sebulan penuh, mulai tanggal 1 - 31 Desember 2021. Dalam periode tersebut berhasil dihimpun 52.310 artikel dan pembicaraan di media sosial terkait kinerja Gubernur se-Indonesia.

Lebih lanjut, Radhiatmoko menjelaskan Ridwan Kamil unggul dalam pemberitaan di media online (10.525 artikel), diikuti Anies (9.170 artikel), Ganjar (5.759 artikel) dan Khofifah (5.142 artikel).

Meski demikian, penyebutan nama Anies di media sosial lebih tinggi dibanding Gubernur lain. Di aplikasi twitter nama Anies disebut sebanyak 8.795 kali dan Youtube 381 kali. Sementara Ridwan Kamil di Twitter disebut 5.174 kali dan Youtube 93 kali. Pencarian di Facebook dan Instagram masih minim untuk bisa dilacak publik.

“Sementara nama Ganjar di twitter disebut 4.726 kali dan Youtube 215 kali. Sedangkan nama Khofifah di Twitter disebut 2.215 kali dan Youtube 39 kali,” jelas Radhiatmoko.

Dari peta word cloud, pemberitaan dan percakapan tentang Anies sudah mengarah pada diksi 'Presiden' dan 'Pilpres', meski isu penanganan Covid dan pemulihan Kesehatan masih terlihat. Ganjar juga lebih kuat diksi Presiden, hal ini diperkuat dengan isu Elektabilitas berdasar Survei. Sementara, Khofifah lebih menonjol isu Menteri daripada Presiden, topik bencana Semeru mencuat di tengah Covid.

Radhiatmoko menambahkan dari sekian banyak ulasan tentang Anies, cukup besar 51,92 persen warganet yang berpandangan netral, 30,04 persen bersifat Pro, dan 18,04 persen kontra. Sementara tentang Ganjar, dari 10.704 pemberitaan dan ulasan, terdapat 47,30% sentimen netral, 43,54% positif dan 9,16% negatif.

“Untuk pemberitaan dan ulasan media sosial terkait Ridwan Kamil, 51,43% bersentimen netral, 38 dengan 15% positif dan 10,42% negatif. Sedangkan terkait Khofifah terlacak sentimen netral 44,90%, positif 45,74% dan negatif 9,35%,” kata Radhiatmoko.

Selain empat nama gubernur di atas, muncul juga nama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (2.065), Gubernur Banten, Wahidin Halim (1.652), Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (1.553), Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi (1.032), Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah (660) dan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji (618).

Direktur Center for Indonesian Reform, Mohammad Hidayaturrahman menyebut saat ini peran media online dan media sosial sangat mempengaruhi pemikiran pemilih. Info yang disajikan media dan kemudian ditanggapi di media sosial, bisa menjadi referensi bagi masyarakat untuk memahami isu aktual dan tokoh yang terlibat di dalamnya.

Dia juga menandaskan bahwa sebagian isu di media online dan media sosial berpengaruh terhadap perilaku pemilih di Indonesia. Pengaruhnya parsial, tidak bersifat absolut. Pemilih yang terpengaruh terhadap pemberitaan di media online atau perbincangan media sosial, tidak memiliki bahan referensi lain. "Mereka tergiring untuk membangun dukungan dan simpati,” jelas Hidayaturrahman. (*)

Sumber : Okezone

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.