21 April 2025

Get In Touch

Wabup Blitar Resmi Adopsi Bayi Dibuang dalam Tas Ransel

Wabup Blitar, Rahmat Santoso dan isteri Ny Venina Rahmat Santoso menjemput bayi yang diadopsi dari UPT PSAB Dinsos Jatim di Sidoarjo. (Foto:istimewa)
Wabup Blitar, Rahmat Santoso dan isteri Ny Venina Rahmat Santoso menjemput bayi yang diadopsi dari UPT PSAB Dinsos Jatim di Sidoarjo. (Foto:istimewa)

BLITAR (Lenteratoday) - Wakil Bupati (Wabup) Blitar, Rahmat Santoso resmi mengadopsi bayi yang dibuang dalam tas ransel di Jl. Ciliwung, Kota Blitar pada 8 November 2021 lalu. Wabup Rahmat menyampaikan ini setelah menjemput bayi perempuan tersebut dari UPT Pelayanan Sosial Anak Balita (PSAB) Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur di Sidoarjo, bersama isteri Ny Venina Rahmat Santoso, Sabtu (18/12/2021) sore.

"Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan akhirnya bisa mengadopsi bayi perempuan yang dibuang di Kota Blitar 8 November 2021 lalu," ujar Wabup Rahmat didampingi isteri Ny Venina Rahmat Santoso.

Lebih lanjut orang nomor dua di Kabupaten Blitar tersebut menjelaskan proses untuk mengadopsi bayi ini cukup panjang, karena harus memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai aturan Menteri Sosial (Mensos) RI No 41/HUK/Kep/VII/1984, tentang Petunjuk Pelaksanaan Perizinan Pengangkatan Anak. "Setidaknya ada 9 persyaratan yang harus dipenuhi, saat ini semua sudah lengkap dan hanya menunggu penetapan pengadilan," jelasnya.

Sebelum membawa pulang bayi perempuan yang terlihat sehat dan cantik tersebut, Wabup Rahmat menunjukkan beberapa dokumen persyaratan adopsi. Seperti surat keterangan sehat jasmani rohani, serta bukti surat keterangan sehat jiwa dari RSJ Menur Pemprov Jatim.

Selanjutnya Wabup Rahmat dan isteri, akan merawat bayi tersebut bersama keluarga di rumahnya di Surabaya. Setelah 6 bulan, akan dilakukan pengecekan oleh UPT PSAB Dinsos Jatim.

Ditanya mengenai nama yang akan diberikan untuk bayi yang diadopsinya, Wabup Rahmat dan isteri menyatakan sudah disiapkan beberapa nama tapi masih dirahasiakan. "Namanya saya rahasiakan dulu, sampai nanti saat aqiqohan di Blitar," jawabnya sambil tersenyum.

Wabup Rahmat yang juga menjabat  Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini, menyampaikan alasan utamanya ingin mengadopsi bayi yang ditemukan warga Jl. Ciliwung, Kota Blitar di teras sebuah toko tersebut. Dia dan keluarganya ingin merawat dan memberikan kehidupan yang layak, untuk bayi tidak berdosa tersebut. "Kasihan, bayi itu lahir tapi tidak dirawat dan malah dibuang. Saya ingin merawat dan membesarkan, agar bisa hidup layak dan sehat," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Jl. Ciliwung, Kota Blitar digegerkan dengan penemuan bayi dalam sebuah tas ransel warna hitam, yang tergeletak di teras sebuah toko pada Senin(8/11/2021) pagi jam 07.00 WIB. Pertama kali ditemukan oleh pegawai toko bangunan, Joko Lianto ketika datang akan bekerja membuka toko sekitar jam 07.00 Wib. Melihat ada tas ransel warna hitam tergeletak di teras toko, kemudian bergerak-gerak. Joko curiga dan memanggil warga sekitar, Hajib kebetulan anggota Koramil Kota Blitar untuk memeriksanya.

Ternyata setelah dibuka, di dalamnya ada bayi terbungkus kain warna hijau. Kondisinya masih hidup, serta masih lengkap dengan tali pusarnya. Kemudian dilaporkan ke Polsek Kepanjen Kidul, serta menghubungi Puskesmas Kepanjen Kidul. Oleh petugas puskesmas dan polisi, langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis Puskesmas Kepanjen Kidul, diperoleh hasil bayi yang ditemukan berkelamin perempuan, tali pusar bayi masih belum dipotong (plasenta masih tersambung tali pusar), berat badan bayi 1,8 kg dan panjang 47 cm. Diperkirakan bayi tersebut dilahirkan sekitar 6 jam sebelum ditemukan, saat ini kondisi bayi stabil dan mendapatkan perawatan di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.(*)

Reporter: arief sukaputra

Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.