20 April 2025

Get In Touch

Ibunda Anas Urbaningrum di Blitar, Restui Partai Kebangkitan Nusantara

Ketum PKN, Gede Pasek Suardika sungkem minta restu pada Ibunda Anas Urbaningrum di Blitar.
Ketum PKN, Gede Pasek Suardika sungkem minta restu pada Ibunda Anas Urbaningrum di Blitar.

BLITAR (Lenteratoday) - Berdirinya Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), mendapat restu dari Ibunda Anas Urbaningrum di Blitar. Dimana Anas sebagai pembangkit inspirasi para simpatisan dan sahabat Anas, untuk melahirkan PKN.

Restu ini langsung diberikan Ibunda Anas, dikediamannya di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Kepada 3 petinggi partai yakni Ketua Umum (Ketum) PKN Gede Pasek Suardika, Sekjen Sri Mulyono dan Bendum Mirwan Amir setelah sungkem (minta doa restu) serta diselendangkannya bendera PKN oleh Ibunda Anas, Ny Sriati, Senin(13/12/2021) sore.

Momentum sungkem dan pemberian restu ini, bersamaan dengan kedatangan jajaran pimpinan nasional (pimnas) PKN ke Blitar. Disampaikan Ketua Umum PKN, Gede Pasek Suardika kegiatan ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Nusantara yang tepat jatuh pada 13 Desember 2021, maka jajaran pimnas PKN melakukan serangkaian kegiatan.

"Mulai dari Sidoarjo, Mojokerto dan Blitar di rumah Mas Anas dan ke Candi Simping, sebelum akan dilounching lebih lengkap lagi," ujar Pasek pada wartawan, Senin (13/12/2021).

Acara di Blitar dipusatkan di rumah Ibunda AU, rombongan pimnas dan jajaran pimnas dan pimpinan daerah (pimda) dari seluruh Indonesia hadir dengan menumpang 3 bus dan beberapa mobil. Rencana kegiatan dimulai jam 12.00 WIB, namun mundur hingga hampir jam 15.00 Wib. Karena kegiatan di Mojokerto, molor beberapa jam dari jadwal.

Ditanya mengenai lahirnya PKN pada 28 Oktober 2021 apakah atas inisiatif Anas, Pasek menjawab kalau inisiatornya adalah teman-teman Anas yang sama-sama ingin mendapatkan keadilan. "Jadi inisiatornya teman-teman, tapi atas restu dari Mas Anas," jawabnya.

Mengenai kepungurusan PKN, Pasek mengaku sudah terbentuk di 28 dari 34 provinsi se Indonesia. Padahal usia PKN baru sekitar 1 bulan 2 minggu. "Sebagai partai paling muda, dari partai-partai baru lainnya. Saya berterima kasih, atas dukunhan dan kerja keras seluruh jajaran pimpinan," paparnya.

Apakah benar anggotanya banyak dari Partai Demokrat, Pasek tidak mengelak ada dari alumni Partai Demokrat. Tapi ada juga dari beberapa partai lain, seperti Hanura dan Partai Berkarya. "Tapi yang penting bukan dari partai mana, tapi keterpanggilan mereka untuk mendukung kebangkitan nusantara," terang Pasek.

Disinggung apakah PKN sengaja disiapkan sebagai rumah baru untuk Anas, kembali berpolitik setelah bebas nanti. Pasek mengaku terserah pada Anas, apakah akan berpolitik di PKN atau akan istirahat sementara.

"Semua terserah Mas Anas saja, karena terinspirasi dan atas restu dari Mas Anas. Serta mendapat bantuan dari Partai Karya Perjuangan, yang dirubah menjadi PKN jadi tidak perlu ada verifikasi lagi," tandas mantan anggota Partai Demokrat ini.

Mengenai target dari berdirinya PKN ini, Pasek dengan tegas menyatakan akan berusaha maksimal agar bisa ikut bertarung dalam Pemilu 2024 mendatang. "Masih ada waktu sampai sekitar Agustus 2022 mendatang, untuk pendaftaran partai politik," tegasnya.

Hadir juga dalam kegiatan ini Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso dan adik kandung Anas Urbaningrum, Anna Luthfie.

Dalam sambutannya mewakili keluarga Anas Urbaningrum, Luthfie mengatakan pesan almarhum ayahnya Habib Mughni kalau jadi pemimpin berpihaklah pada yang lemah dan miskin. "Karena dari data BPS masih ada 27 juta atau 10,2% warga miskin di Indonesia," kata Luthfie.

Maka ditambahkan Luthfie, kalau PKN ingin memberikan arti untuk bangsa Indonesia, bela lah masyarakat miskin. "Karena semakin kesini masyarakat kita semakin tidak sejahtera, maka dengan hadirnya pimpinan PKN di rumah orang tua Annas Urbaningrum. Semoga bisa diterima dan bermanfaat untuk masyarakat dan akan bangkit, terakhir pesan bapak saya cintailah alam," imbuhnya.

Sementara itu Wabup Blitar, Rahmat Santoso menyampaikan jika peringatan Hari Nusantara yang dimulai sejak 13 Desember 2001, merupakan momen penting mengikat kembali tujuan disatukannya wilayah laut Indonesia.

"Setidaknya ada 4 tujuan Hari Nusantara, mengubah mindset bangsa Indonesia mengenai matra darat dan matra laut, harus berimbang, serta menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional dan menjadikan Indonesia negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya laut untuk kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Wabup Rahmat juga berpesan pada pengurus PKN, agar tetap semangat membangkitkan kembali nasionalisme kenusantaraan. "Membangun bangsa dan negara, bersumber pada karifan nilai tradisional yang adiluhung direformulasikan dengan kemajuan jaman saat ini," pungkas orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini. (*)

Reporter : Arief Sukaputra

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.