
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri, Jawa Timur, memberikan perhatian lebih kepada para penyandang disabilitas di Kota Kediri, salah satunya dengan langsung memberikan bantuan setelah adanya pengajuan. Walikota Abdullah Abu Bakar menegaskan saat ini sudah tidak ada batasan lagi antara penyandang disabilitas dengan yang tidak. Salah satunya dalam berusaha.
Menurut walikota, kepiawaian para penyandang disabilitas saat ini sangat tinggi termasuk dalam menjalankan usahanya. "Wirausaha ini salah satu pilihan yang sangat mudah. Bu Yuyun misalnya, yang bergerak di fesyen, juga ada bisnis kain perca yang dibuat masker, konektor masker. Kalau dulu tidak terlihat, sekarang sudah tidak ada pembatasnya," kata Walikota Kediri, Jumat (3/12/21).
Pemerintah tetap mendorong mereka untuk mampu berkarya. Selain memberikan pembinaan, pemerintah kota pun juga memberikan fasilitas kemudahan bantuan. Salah satunya adalah pameran yang digelar di area Balai Kota Kediri, Jumat (3/12/21) yang juga diikuti sejumlah penyandang disabilitas di Kota Kediri.
Kepala Dinas Sosial Triyono Kutut Purwanto menjelaskan untuk bantuan yang diberikan kepada penyadang disabilitas beragam, tergantung kebutuhan. Misalnya, ada permintaan kursi roda, kaki palsu, alat pendengar dan sebagainya. Semua pengajuan bantuan yang diminta difabel akan direalisasikan. Mereka sebelumnya juga akan disurvei petugas Dinas Sosial Kota Kediri untuk memastikan kebutuhan penyandang disabilitas itu.
Namun, bagi yang ODK berat (Orang dengan kecacatan berat) selain mendapatkan bantuan untuk memudahkan beraktivitas misalnya kursi roda, pemerintah kota juga memberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp500 ribu per bulan. Dana itu turun setiap tiga bulan sekali ke rekening orangtua.
"Sewaktu-waktu, kalau hari ini butuh, misalnya dia ada kecelakan butuh kursi roda, akan direalisasikan. Tidak ada batasan untuk membantu disabilitas. Kalau yang ODK berat selain kursi roda ada bantuan biaya hidup per bulannya Rp500 ribu," pungkas Triyono Kutut Purwanto.
Jumlah penyandang disabilitas di Kota Kediri, Triyono Kutut Purwanto menyebut ada sekitar 650 orang dengan berbagai ketunaan. Sedangkan yang ODK berat, tahun 2021 ini yang mendapatkan bantuan 34 orang.
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Endang Pergiwati