20 April 2025

Get In Touch

WHO : Penelitian Varian Baru Masih Berjalan, Omicron Belum Terbukti Lebih Berbahaya

Ilustrasi virus varian baru Omicron. Foto : istimewa.
Ilustrasi virus varian baru Omicron. Foto : istimewa.

ANTARA (Lenteratoday) – Sejumlah negara telah melaporkan temuan varian baru virus Covid 19 yaitu Omicron. Namun sampai saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  menyatakan belum ada bukti bahwa tingkat penularan maupun keganasan virus ini lebih tinggi

"Belum diketahui pasti apakah Omicron lebih menular (misalnya, lebih mudah menular di antara manusia) dibanding varian lainnya, seperti Delta," kata WHO lewat pernyataan resminya.

WHO membenarkan adanya lonjakan jumlah orang yang positif COVID-19 dan pasien rawat inap di Afrika Selatan, tempat varian baru itu pertama kali dilaporkan dan dianggap sebagai sumbernya. Namun hal ini belum berarti bahwa penularan atau keparahan dari Omicron lebih tinggi.

WHO menegaskan bahwa hal tersebut masih menjadi kemungkinan karena tingginya jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi ketimbang dampak spesifik dari Omicron. "Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang berkaitan dengan Omicron berbeda dari varian lainnya," tulis pernyataan itu.

Menurut informasi yang terbatas, WHO juga memperingatkan bahwa orang yang sebelumnya pernah terpapar COVID-19 dapat terinfeksi kembali dengan Omicron secara lebih mudah dibanding varian yang diwaspadai lainnya.

WHO mengatakan perlu adanya studi lanjutan untuk lebih memahami varian Omicron.

Selagi studi efektivitas vaksin COVID-19 dan pengujian terhadap Omicron sedang berlangsung, obat yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan COVID-19 masih bisa ampuh untuk mengobati infeksi Omicron, katanya.

 Sumber : Antara

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.