
MADIUN (Lenteratoday) - Di tengah upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menekan laju pandemi Covid-19, Kota Pendeka mampu bersaing dalam segi pembangunan fisik maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut terlihat dari capaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang kian mengalami peningkatan di tahun 2021.
IPM Kota Pendekar yang berada di angka 80,91 pada tahun 2020, mengalami peningkatan menjadi 81,25 di tahun 2021. Wali Kota Madiun, Maidi menyebut salah satu indikator untuk melihat perkembangan kota dinilai dari IPM. Untuk itu, peningkatan tersebut patut di apresiasi. Pasalnya, di tengah upaya Pemkot Madiun menekan laju pandemi Covid-19, Kota Pendekar mampu bersaing dalam mempertahankan dan meningkatkan IPM di Kota Madiun.
"Maju atau mundurnya kota, salah satu indikator yang di lihat IPM. Indikator kita sudah bagus, mampu bertahan dan menaikan nilai di tengah upaya mengerem Covid-19. Maka ini perlu di pertahankan dan kita tingkatkan," ujar Maidi, usai kegiatan Launching Majelis Ta'lim Khoirunnisa di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, Jumat (26/11/2021).
Diketahui, peringkat IPM Kota Madiun menduduki di posisi ke tiga setelah Kota Surabaya dan Kota Malang. Lebih lanjut, Maidi turut mengungkap, intruksi presiden yang mentargetkan angka kemiskinan di bawah angka 8 itu, mampu dicapai Kota Madiun. Yakni, dengan capaian nilai berada di angka 4,31. Hal tersebut menjadikan Kota Madiun menempati peringkat kemiskinan ke tiga dari bawah di Provinsi Jawa Timur.
"Presiden mengintruksikan kemiskinan harus dibawah angka 8. Kita di berada angka 4,31, ini bagus. Kita mampu bersaing, kemisikan kita di urutan ke tiga dari bawah," imbuh Maidi.
Dari data yang dihimpun Badan Pusat Statistik Kota Madiun diketahui, kenaikan IPM tahun 2021 di Kota Pendekar dipengaruhi oleh 4 komponen. Diantaranya, Umur Harapan Hidup (UHH) sebesar 72.83, Harapan Lama Sekolah (HLS) 14.41, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) sebesar 11.37, serta Pengeluaran Per Kapita (PPP) 16, 095 Juta Rupiah. (*)
Reporter : Pamula Yohar C
Editor : Lutfiyu Handi