20 April 2025

Get In Touch

BI Optimistis Perekonomian Jatim Bakal Tumbuh Hingga 5,8 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, saat acara pertemuan tahunan Bank Jatim dan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Rabu (24/11/2021). (foto: Lutfiyu Handi)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, saat acara pertemuan tahunan Bank Jatim dan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Rabu (24/11/2021). (foto: Lutfiyu Handi)

SURABAYA (Lenteratoday) – Bank Indonesia (BI) memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim akan kembali bangkit. Bahkan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2022 mendatang bakal tembus angka 5,0 hingga 5,8 persen.

"Kami memperkirakan arah perekonomian Jawa Timur, untuk 2021 itu sekitar 3,2 persen sampai 4 persen. Namun di 2022, akan terus terakselerasi levelnya 5,0 sampai 5,8 persen, tapi arahnya 2022 akan naik," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, dalam Pertemuan Tahunan Pemprov Jatim dan Bank Indonesia Jatim di Gedung Negara Grahadi, Rabu (24/11/2021).

Dia menandaskan bahwa optimisme pertumbuhan ekonomi tersebut seiring dengan terciptanya sinergi kebijakan dan inovasi Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan lembaga/otoritas lain di Jawa Timur dalam mempercepat pemulihan ekonomi. “Optimisme Jatim Bangkit: Sinergi dan Inovasi untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Jawa Timur,” sambungnya.

Dia menandaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim ini juga ditunjang dari beberapa sektor. Mulai dari kondisi fundamental, yang ditopang sektor pertanian. Kemudian juga pada sekto industri yang  cukup kuat sehingga menjadikan Jatim sebagai lead export manufaktur.

Kemudian juga diperkuat dengan inovasi dan sinergi berbagai pihak dalam menggali potensi yang ada. Budi memuji kerjasama perdagangan antar daerah, digitalisasi perekonomian, peningkatan inklusivitas UMKM, serta pengembangan ekonomi syariah yang diyakini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi kedepan.

"Faktor faktornya banyak juga, tadi disampaikan Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri Halal, terus juga kawasan industri yang di Gresik ya, ada smelter. Itu semua faktor faktor yang mendukung bangkitnya industri manufaktur, khususnya untuk ekspor," lanjutnya.

Dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 5,0 hingga 5,8 persen ini, maka sudah mendekati pertumbuhan ekonomi pada kondisi normal. Dia menandaskan bahwa digitalisasi saat ini cukup masih juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di aspek. Kemudian yang cukup penting adalah bagaimana menginklusifkan ekonomi Jatim dengan mengembangkan ekonomi kreatif, UMKM, ekonomi syariah dan juga dunia pariwisata.

Pertemuan Tahunan Pemprov Jatim dan Bank Indonesia Jatim ini juga menggelar komitmen program bersama, seperti perluasan Rumah Kurasi dan Pondok Kurasi untuk mendukung 1000 produk UMKM, program perluasan Pasar Rakyat Siap Digital,  kick off  ikrar halal produk UMKM, kick off perluasan program desa wisata halal dan program kandang komunal untuk peningkatan produksi sapi potong.

Kerjasama ini diwujudkan dalam rangka penguatan ekosistem UMKM untuk ekonomi Jatim yang inklusif, membangun Jatim sebagai Pusat Industri Halal terdepan serta mewujudkan Jatim sebagai Lumbung Pangan Nusantara

Serta pemberian penghargaan bagi Mitra QRIS Terbaik. Antara lain diberikan kepada, PT. Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk, PT. Bank Central Asia Tbk Kanwil III Surabaya, dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kanwil 06 Surabaya. Serta Mitra Pendamping UMKM Terbaik oleh Sdri. Faiqotul Himmah. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.