23 April 2025

Get In Touch

Minimalkan Dampak La Nina, Kabupaten Blitar Siaga Bencana

Bupati Blitar, Rini Syarifah dan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso saat berdialog dengan Deputi Inskalrekjarkom BMGK di Pendopo RHN
Bupati Blitar, Rini Syarifah dan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso saat berdialog dengan Deputi Inskalrekjarkom BMGK di Pendopo RHN

BLITAR (Lenteratoday) - Kabupaten Blitar saat ini siap siaga menghadapi bencana, terutama dengan adanya informasi Badai La Nina yang berpotensi mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Untuk melakukan mitigasi dan mengurangi dampak bencana, dengan melibatkan seluruh elemen serta masyarakat.

Hal ini disampaikan Bupati Blitar, Rini Syarifah saat menerima kunjungan Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi (Inskalrekjarkom) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Suko Prayitno Adi.

"Sejak adanya informasi potensi bencana dampak Badai La Nina, Pemkab Blitar langsung siap siaga menghadapi bencana," ujar Bupati Rini didampingi Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso di Pendopp Ronggo Hadi Negoro (RHN), Selasa (9/11/2021).

Lebih lanjut orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini juga menjelaskan pada berbagai kesempatan kegiatan, selalu menyampaikan pada seluruh elemen dan masyarakat untuk memahami betul daerah rawan bencana yang telah dipetakan oleh masing-masing wilayah. "Saya juga mendorong agar kita bersama-sama mewujudkan upaya mitigasi, untuk mengurangi resiko bencana,” jelasnya.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar ini menandaskan bahwa sosialisasi untuk kesiapsiagaan juga terus dilakukan, agar masyarakat semakin sadar terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

“Pusdalops BPBD dan Dinas Kominfo melalui website milik pemerintah daerah punya peran penting, supaya masyarakat mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesiapsiagaan dan mitigasi bencana," tandasnya.

Ditambahkan Bupati Rini OPD lainnya, seperti Dinas Perhubungan, Pertanian dan Peternakan juga mempunyai tugas yang tidak kalah pentingnya dalam mewujudkan mitigasi bencana terutama pada urusan yang ditangani masing-masing imbuhnya

Sementara itu Deputi Bidang Inskalrekjarkom BMKG, Suko Prayitno Adi menuturkan kondisi curah hujan tibggi efek Badai La Nina harus dipersiapkan, sehingga kejadian seperti di daerah lain tidak terjadi di Kabupaten Blitar.

"Karena wilayah Kabupaten Blitar termasuk daerah rawan bencana hidrometrologi, maka kami membawa tim BMKG Provinsi Jatim untuk berbagi informasi cuaca dalam rangka menghadapi kebencanaan di Kabupaten Blitar," tutur Suko.

Sehingga Kabupaten Blitar dapat mendapatkan informasi MKG, untuk kepentingan penanggulangan bencana, meningkatkan sektor pertanian dan keselamatan seluruh masyarakat Apalagi menurut Suko, sisi utara Kabupaten Blitar berpotensi terjadi banjir bandang. Karena wilayah tersebut merupakan pegunungan, serta mengingat saat ini hujan dengan curah hujan tinggi juga kerap melanda Kabupaten Blitar. "Sehingga banjir bandang seperti di Kota Batu, serta daerah lainnya bisa diantisipasi," pungkasnya.

Secara terpisah Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ahmad Cholik mengatakan dengan informasi dari BMKG ini diharapkan akan menguatkan fungsi BPBD, untuk lebih aktif dalam menyampaikan informasi pada masyarakat. "Dalam menghadapi bencana, guna meminimalisir dampak bencana," kata Cholik.

Sesuai dengan pendataan dan pemetaan wilayah rawan bencana di Kabupaten Blitar, ada 3 potensi bencana hidrometrologi yaitu tanah longsor, banjir dan puting beliung atau angin kencang. Adapun wilayah rawan bencana tanah longsor diungkapkan Cholik di sebelah utara seperti Kecamatan Nglegok, Garum, Doko, Selopuro, Kesamben, Wlingi dan Gandusari.

"Kemudian wilayah rawan bencana banjir di sebelah selatan, yaitu Kecamatan Sutojayan dan Wonodadi. Serta wilayah rawan bencana puting beliung atau angin kencang mulai dari barat di Kecamatan Udanawu, Wonodadi, kecamatan bagian tengah hingga Kecamatan Wlingi di timur," bebernya. (*)

Reporter : Arief Sukaputra

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.