PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Pasar tradisional merupakan wadah perekonomian bagi masyarakat banyak. Karena itu, perlu adanya perlindungan dan penguatan terhadap pasar tradisional.
Terkait hal ini, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, menghimbau agar adanya suatu tekad yang konsisten dan bentuk kesadaran yang ditunjukkan melalui perbuatan. Yang mana ditujukan untuk memberikan perlindungan serta penguatan terhadap pasar tradisional, namun bukan merupakan diskriminasi terhadap toko modern.
"Pertimbangan ini didasarkan pada kondisi perekonomian daerah dan nasional saat ini yang sedang mengalami penurunan akibat pandemi covid- 19, yang sangat berdampak pada sektor perdagangan" papar Wahid, Sabtu (30/10/2021).
Selain itu, Wahid berpendapat pada pembahasan dua ranperda sebelumnya, yang membahas mengenai keberadaan pasar dan produk unggulan, sudah merupakan langkah penting dan tepat.
"Keduanya merupakan instrumen penting yang dapat menggerakkan roda perekonomian, karena menjadi pusat transaksi perdagangan barang dan jasa," jelas Wahid.
Selanjutnya, Wahid menyampaikan dukungannya terhadap upaya penguatan pasar tradisional sebagaimana yang dituangkan dalam raperda perusda (perusahaan daerah) pasar. Dalam pengembangan pasar perusda, khususnya yang diintegrasikan dengan properti dengan pola 'mix used', jangan sampai mengurangi tugas dan misi dari pendirian perusahaan untuk menyediakan pasokan kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga barang kebutuhan pokok di daerah setempat, serta membina dan mengembangkan para pedagang kecil.
"Yang tidak kalah penting yaitu melakukan peningkatan sarana prasarana yang tersedia di pasar tradisional, sehingga pasar tidak terkesan kumuh, seperti melakukan penataan ruang yang baik, menyediakan tempat sampah dan jalur untuk aktivitas keluar masuk pasar," pungkas Wahid.
Reporter : (adv/*)
Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
.jpg)
