
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah pusat menjadikan Kota Blitar sebagai daerah uji coba penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 new normal satu satunya se Jawa dan Bali dalam perpanjangan PPKM hingga 18 Oktober mendatang.
Implementasi uji coba level 1 di Kota Blitar dilakukan karena telah memenuhi syarat indikator Asesment Kemenkes untuk masuk level 1. Kemudian, ditambah dengan syarat baru dari Inmendagri no 47 yakni cakupan vaksinasi dosis 1 yang sudah lebih dari 70 persen dan dosis satu lansia lebih dari 60 persen.
Berdasarkan Dashboard SI Satu Data Covid-19 KCPEN per 6 Oktober 2021, pukul 18.00 WIB, data cakupan vaksinasi Covid-19 Kota Blitar mencapai 97.92 persen dosis 1 dan 63.88 persen dosis 2. Sementara untuk vaksinasi lansia pada dosis 1 mencapai 67,19 persen dan dosis 2 mencapai 52,13 persen.
Selain vaksinasi, berdasarkan data di laman covid19.blitarkota.go.id pukul 19.25 WIB, total kasus positif Covid-19 di Kota Blitar sebanyak 6.972. Sementara jumlah total kasus sembuh sebanyak 6.701.
Kemudian untuk kasus kematian, totalnya sebanyak 263. Dengan demikian, saat ini di Kota Blitar hanya terdapat 8 kasus aktif. Data tersebut merupakan data terkini yang di update Dinas Kesehatan Kota Blitar per tanggal 4 Oktober 2021.
Atas capaian tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih atas kerja keras, sinergi, do'a serta kolaborasi dari tenaga kesehatan, pemko dan Forkopimda Kota Blitar, serta seluruh elemen strategis masyarakat.
“Alhamdulillah, Kota Blitar berhasil masuk level 1 berdasarkan kualifikasi Inmendagri, karena Kota Blitar berdasarkan Asemen kemenkes sudah masuk level 1, ditambah pemenuhan syarat tambahan yakni capaian vaksinasi dosis 1 yang sudah lebih dari 70 persen dan lansia lebih dari 60 persen,” ujar orang nomor satu di Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/10/2021).
“Artinya, Kota Blitar jadi satu-satunya yang akan dilakukan uji coba pemberlakuan PPKM Level 1 oleh pemerintah pusat, semoga daerah lain di Jatim menyusul,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, penerapan itu akan tetap diimbangi dengan tindakan testing, tracing dan treatment (3T), serta peningkatan disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, lanjut Khofifah, sesuai petunjuk pemerintah pusat juga telah membentuk task force atau gugus tugas yang terdiri para pakar di bidangnya untuk memantau penerapan PPKM Level 1 new normal.
Menurut Mantan Mensos RI itu, Task force ini akan tinggal sementara waktu di Blitar untuk melakukan pemantauan dan pengawasan. Sebab, apabila penerapan PPKM Level 1 new normal di Kota Blitar ini nanti berhasil, pemerintah akan memperluasnya ke kota-kota yang masuk PPKM Level 1.
"Kalau ini nanti berhasil akan dikembangkan ke kabupaten/kota yang dapat masuk level 1 sesuai Inmendagri berikutnya," katanya.
Meski demikian, Khofifah tidak pernah berhenti mengingatkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19.
“Terima kasih atas semua kerja keras, kekompakan dan do'a terbaik untuk kita semua. Kita terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi Covid-19 di Jatim makin terkendali, dan makin melandai,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim.
“Sekali lagi Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Tetap pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari kerumunan. Jangan lengah, jangan kendor,” pungkasnya. (*)
Reporter : Humas
Editor : Lutfiyu Handi