LAMONGAN (Lenteratoday) - Penanggulangan banjir di Kabupaten Lamongan belum juga menemui solusi. Untuk tahun ini belum ada perencanaan khusus menenai upaya menangkal datangnya banjir.
Master planning rehabilitasi daerah aliran sungai bengawan jero juga belum terealisasi. Sesuai jadwal, pembangunan mega proyek oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tersebut bakal dimulai pada 2022 mendatang.
Seiring dengan datangnya musim penghujan tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU-SDA) Lamongan hanya bisa melakukan skenario buka tutup pintu bendungan sebagai antisipasi dini.
"Sementara ini kita optimalisasi pembuangan air, untuk master plan sudah ada perencanaan desain dan persiapannya telah digodok. Kami dorong agar bisa dimajukan proyek tersebut," ungkap Kabid Operasi dan Pemeliharaan DPU-SDA Lamongan, Djadi. Kamis (7/10/2021).
Bahkan, Djadi mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan untuk membuat sekenario percepatan musim panen.
"Untuk menghindari kegagalan panen, maka musim tanamnya dimajukan. Semoga segala persiapan ini bisa berdampak positif jelang musim hujan," akunya.
Agar banjir tidak belarut-larut, Djadi meminta supaya warga mau berdampingan berpartisipasi dalam penganan dini sebelum dilanda banjir.
"Setidaknya bisa mempersiapkan diri. Kami terus melakukan pendampingan, semoga bisa saling gotong royong membersihkan aliran sungai dari enceng gondok. Itu kalau bisa dilakukan saya yakin bisa meminimalisir banjir nantinya," ujarnya.
Untuk banjir di kawasan kota, kata Djadi, pihaknya rutin memantau aliran drainase. Ia tak menampik jika beberapa kawasan di dalam kota Lamongan memang rawan bencana banjir.
"Mulai kami awasi, takutnya ada sampah atau bahan lainya yang menggangu aliran air," jawabnya singkat. (*)
Reporter : Adyad Ammy I.
Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
